Tongging-Sejumlah petani bawang merah di Tongging, Kecamatan Merek, Tanah Karo mengeluhkan hama yang menyerang tanaman bawang. Karena hama, produksi bawang merah petani pun menurun.

Salah seorang petani bawang merah, boru Silalahi mengaku hanya bisa mendapatkan produksi 1 banding 10.

"Kalau biasanya 1 kilo bibit kita tanam bisa menghasilkan hingga 200 kg, namun sekarang hanya bisa 100 kg per 1 kg bibit," katanya dengan nada sedih.

Boru Silalahi berharap ada perhatian pemerintah untuk membantu petani bawang merah memusnahkan hama. "Kami bersyukur kalau pemerintah membantu kami mengusir hama," katanya.

Selain hama, menurunnya produksi bawang merah petani, kata Boru Silalahi, juga karena faktor cuaca yang kurang menentu beberapa bulan terakhir ini.

Di Tongging, katanya, pertanian bawang merah merupakan penghasilan mayoritas masyarakat. Hampir seluruhnya rumah tangga memiliki tanaman bawang merah.

"Bawang merah menjadi pendapatan masyarakat setelah budidaya ikan nila tidak lagi menjanjikan karena kondisi air Danau Toba yang tidak lagi mendukung," katanya.

Boru Silalahi yang pada kesempatan itu sedang bersiap membereskan hasil panen bawang merahnya, mengaku bersyukur karena tanaman bawang merahnya tetap berproduksi.

Di tingkat penjualan Tongging, bawang merah dijual Rp 25.000 per kg. Pembelinya datang dari berbagai daerah.

"Banyak juga tamu yang datang berwisata ke Tongging membeli bawang merah," katanya.

Selain memenuhi kebutuhan pasar lokal, bawang merah dari Tongging juga dipasarkan ke Kabanjahe, Brastagi dan bahkan ke Medan.