PADANGSIDIMPUAN - Warga yang bermukim di seputaran Jalan MT Haryono, Kelurahan Bincar, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, nekat menggelar aksi panjat pinang di badan jalan yang mengalami rusak parah. Bentuk protes itu ditujukan mereka kepada pemerintah setempat yang tak kunjung memperbaiki badan jalan di wilayah itu. Meski batang pinang tersebut didirikan di badan jalan yang rusak, namun semangat warga terutama dari kalangan remaja tidak kendur untuk merayakan peringatan hari bersejarah tersebut. Bahkan, sejumlah anak-anak dan kalangan perempuan terlihat semangat mendirikan dan menggantungkan hadiah di batang pinang itu.

Berbagai hadiah pun juga telah disediakan panitia panjat pinang, mulai dari barang-barang keperluan sehari-hari, hingga uang. Tentunya, hadiah tersebut untuk memotivasi warga agar ikut lomba panjat pinang di tempat itu.

Yuslaini Siregar (46), salah seorang warga setempat mengatakan, aksi tersebut sebagai bentuk protes kepada pemerintah, karena tidak pernah memperhatikan kondisi jalan di wilayah itu.

"Kami meminta agar Pemerintah Provinsi Sumut agar memperbaiki badan jalan ini, karena sudah bertahun-tahun kondisinya rusak parah," ujarnya kepada awak media ketika ditemui di lokasi.

Dia mengatakan, masyarakat sudah berulang-ulang meminta perbaikan, namun tidak pernah digubris.

"Mudah-mudahan, dengan adanya aksi ini akan membuka perhatian pemerintah untuk memperbaiki badan jalan ini,"tandasnya.

Lain lagi pernyataan Ummi Habibi (48). Aksi panjat pinang di badan jalan yang rusak itu sengaja dibuat oleh warga, karena badan jalan di wilayah itu tidak pernah diperbaiki dan saat ini mengalami kerusakan yang cukup parah.

Menurutnya, warga di lokasi itu sudah resah, karena apabila cuaca hujan, maka badan jalan akan berlumpur. Sebaliknya, apabila panas, maka rumah warga akan dipenuhi debu.

"Saya berharap kepada pak gubernur agar mau memperbaiki jalan ini, karena badan jalan ini milik provinsi, bukan Kota Padangsidimpuan," imbuhnya.

Dia mengatakan, harusnya pemerintah memberikan perhatian khusus kepada jalan itu, karena banyak pejabat negara yang pernah dan bertempat tinggal di wilayah itu seperti, Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu, Gus Irawan Pasaribu (Komisi VII DPR-RI), Bomer Pasaribu, mantan duta besar Indonesia untuk Denmark dan Lithuania.