Kutalimbaru-Kapolrestabes Medan Kombes Pol H Sandi Nugroho, SIK, SH, MHum di wakili Kasat Binmas Polrestabes Medan AKBP DR Ramlan bertindak sebagai inspektur upacara HUT ke 72 Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2017 di Pesantren Al-Hidayah Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Sumut.

Dalam kesempatan itu Irup membacakan sambutan Gubernur Sumatera Ir T. Erry Nuradi, Msi. "Kemerdekaan yang kita raih tidaklah mudah, membutuhkan perjuangan yang sangat berat dan panjang melawan penjajah. Oleh karena itu, kemerdekaan bukanlah akhir dari sebuah perjuangan", ujar Gubernur Sumatera Utara.

Ditambahkan bahwa kemerdekaan merupakan jembatan emas menuju cita cita bangsa, yaitu masyarakat yang sejahtera, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sebanyak tiga orang santi pesantren pimpinan Ustaz Ghazali bertindak sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Mereka adalah, Thoriq, Umar dan Imam. Sedangkan Komandan Upacara (Danup) di tempat pembinaan bagi keluarga eks teroris tersebut adalah AKP Gunawan SH.

Upacara di Pesantren Al-Hidayah ini dihadiri oleh perwakilan dari BNPT Pusat Brigjen Pol Herwan Chaidir Direktur Perlindungan BNPT dan Kol Marinir Purwanto, Wakasat Binmas Polrestabes Medan Kompol Widya Budi Astuti, Kapolsek Kutalimbaru AKP Martualesi Sitepu SH MH, Kanit Binmas Polsek Kutalimbaru Ipda Zulkarnain.

Ada juga Kesbangpol Deliserdang Idris Ginting, FKDM Kecamatan Kutalimbaru Hermansyah dan Sekdes Sei Mencirim Surya Darma, Kadus Sei Mencirim Maju Sembiring dan pada personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Kutalimbaru.

Sementara itu perangkat upacara terdiri dari Santri Iqbal selaku pembaca teks proklamasi, Ari pembaca UUD 1945 dan Santri Dwiki pembaca doa. Sedangkan peserta upacara dari siswa dan siswi SMKN 1 Kutalimbaru, SMK Generus Bangsa, SMPN 3 Sunggal, MTs Darul Arafah, Almanah Mamaregi dan seluruh santri serta guru Pesantren Al-Hidayah.

Peristiwa upacara di Pesantren anak anak mantan combatan ini tercatat pertama kali di Indonesia. Usai upacara bendera kegiatan dilanjutkan dengan berbagai perlombaan bagi masyarakat sekitar dan para peserta upacara yang bergabung dengan para santri. Seperti lomba lari goni, makan kerupuk, lari pakai klereng, tari tambang dan panjat Pucang debgan hadiah jutaan rupiah terdiri dari berbagai macam bentuk hadiah.