Padangsidimpuan-Pasokan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg yang kurang lancar di sejumlah kecamatan di Kota Padangsidimpuan menyebabkan harga gas subsidi ukuran tabung tiga kilogram dijual dengan harga Rp22 ribu- Rp 25.000 ribu pertabungnya.

Hal itu Diungkapkan oleh James Huta barat salah seorang Pemilik Warung kopi dikelurahan Sitamiang Baru, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, untuk mendapatkan gas subsidi 3 Kg saat Sangat sulit harus mondar mandir dulu bang mencarinya harus kita Mendapatkanya sampai keliling ke daerah padangmatinggi baru dapat gas yang ia perlukan,"tanya warung sana Sini juga kosong. Jadi repot gara-gara mencari gas tiga kilogram,” ujarnya.

James mengatakan, jika sebelumnya dirinya biasa membeli gas ukuran 3 Kg se harga Rp 18 ribu, kini sudah tembus Rp 25 ribu. “Sebelumnya beli gas 3 Kg masih harga Rp 18 ribu per tabung, namun tadi saya sudah beli dengan harga Rp 25 ribu. Itupun sulit mendapatkannya, harus berkeliling terlebih dahulu, baru dapat gas 3 Kg ditoko depan SPBU Padangmatinggi, itupun harus beli Rp 25 ribu, lebih mahal dari biasanya,” keluh James.

Menurutnya jika kondisi seperti ini terus terjadi, yaitu sulit mendapatkan gas 3 Kg. Dirinya khawatir untuk kedepannya pasti harganya lebih gila (bisa lebih mahal-red). Selain itu, kenaikan harga gas 3 Kg menjadi Rp 25 ribu menurutnya akan menambah beban pengeluaran padahal kita cuma pedagang kecil.

“Akibat kenaikan harga gas subsidi tersebut, tentu akan menambah beban belanja keluarga. Makanya saya berharap, tidak ada kenaikan harga gas subsidi lagi, yang paling penting juga pasokan gas 3 Kg selalu ada, supaya tidak sulit mendapatkanya,” katanya.

Sementara Rahmat Nasution, Warga Jalan Nusa Indah, Kota Padangsidimpuan, ketika dikutip dalam Akun facebooknya menuturkan bahwa, "Elpiji langka..???? Di Padangsidimpuan,gas elpiji 3 kg yang seharusnya diproritaskan untuk masyarakat miskin, malah beralih pungsi akibat banyaknya kandang ayam potong yang menjamur di Kota Padangsidimpuan, diduga gas tersebut digunakan sebagai pemanas di kandang ayam" bebernya diakun face booknya.

Akibat kelangkaan gas ukuran 3 kg tersebut, warga mulai gelisah. Sementara salah seorang pedagang gas 3 kg yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan, bahwa gas tersebut didatangkan oleh agen dua hari sekali, itu juga dengan jumlah terbatas. Sehingga tidak sampai satu hari gas 3 kg yang kita jual sudah habis dibeli.

"Untuk harga, memang sebelumnya Rp 20 ribu kita jual. Namun karena pemasoknya menjual dengan harga tinggi dari sebelumnya, kita juga ikut jual dengan harga Rp 25 ribu. Kalau jual lebih rendah lagi dari itu tentu tidak ada untungnya, terpaksa kita jual gas 3 kg lebih mahal," tuturnya.

Saat ini, kondisi kurangnya pasokan gas, yang didatangkan kewarung tempat ia menjual gas sudah berlangsung lama.

Akibat mahalnya dan sulitnya gas bersubsidi ukuran 3 kg sampai saat ini, kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Padangsidimpuan Sapri Dewasa belum bisa dikonfirmasi wartawan kamis (10/08/2017) ketika mendatangi kantornya yang berada di kompleks perkantoran di Pijorkoling, Kota Padangsidimpuan.