Batubara-Sejumlah peternak di Kabupaten Batubara sangat membutuhkan dukungan (bantuan) perbankan untuk menjalankan program penggemukan sapi yang tengah dijalankan oleh beberapa kelompok ternak.

Bantuan dari perbankan nantinya akan digunakan untuk penyediaan bibit sapi (sapi muda siap untuk digemukkan).

"Kita belum pernah sama sekali menerima bantuan dari perbankan. Kalau ada bantuan dari perbankan akan digunakan untuk membeli bibit sapi,” ungkap Ketua Kelompok Ternak Terpadu Desa Dewi Sri, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Abdul Gani.

Ia mengatakan, kalau melihat wilayah Kabupaten Batubara sangat berpotensi sekali untuk dijadikan tempat penggemukan sapi. Batubara dikelilingi perkebunan kelapa sawit sehingga ketersediaan pakan cukup melimpah, seperti ketersediaan rumpuh hijau segar, solid (limbah padat hasil pengolahan minyak sawit), bungkil inti sawit, serat perasan buah serta tandan buah kosong.

Untuk bungkil inti sawit mempunyai nutrisi dan protein yang lebih tinggi dibanding limbah lain, sehingga dapat berperan sebagai pakan penguat (konsentrat).

"Wilayah Batubara sangat potensi sekali untuk tempat penggemukan sapi. banyak limbah hasil pengolahan minyak kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai pakan", katanya.

Dikatakannya, saat ini kelompok ternak yang dipimpinnya memiliki 335 ekor sapi siap jual. Sistem penggemukan sapi yang dilakukan dengan cara sapi dikandangkan secara intensif.

Perputaran uang dalam program penggemukan sapi sangat menjanjikan. Dengan membeli bibit sapi harga 6-7 juta/ekor usia 8 bulan bobot 45 kg, setelah dirawat selama 10 bulan, maka bobot sapi akan bertambah sekitar 100 kg/ekor dengan harga jual hingga 12-13 juta/ekor.

"Memang penggemukan sapi harus dilakukan secara komersial. Kalau hanya beberapa ekor kita rugi,” ungkapnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan, Hasriansyah, mengatakan, beberapa upaya tengah dilakukan untuk mendukung program penggemukan sapi yang sedang dijalankan oleh beberapa kelompok ternak. Di antaranya, Dinas Peternakan tengah melakukan pendekatan dan komunikasi kepada beberapa bank untuk dapat menyalurkan bantuan kepada kelompok ternak, sehingga produksi ternak dapat meningkat.

Selain itu, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan pihak pabrik kelapa sawit (PKS) untuk mempermudah bagi peternak untuk mendapatkan pakan limbah sawit.

“Tahun depan mudah-mudahan kita sudah memiliki pabrik pakan mini untuk dapat memenuhi pakan ternak. Melihat potensi yang ada sayang kalau tidak kita kembangkan,” ujarnya.