JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo berkomitmen untuk menggenjot sektor pariwisata di Indonesia. Sayangnya, tidak sedikit destinasi pariwisata di berbagai daerah belum tereksplorasi maksimal. Harusnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah harus berkolaborasi lebih intens lagi.

Hal ini diungkapkan, Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah. Menurutnya, tidak sedikit destinasi pariwisata di berbagai daerah Indonesia memiliki daya pikat yang menarik. Sayangnya kata Anang, pemerintah belum maksimal untuk mengeksplorasi destinasi di pelosok daerah. "Seperti di pantai Nihiwatu, Nusa Tenggara Timur (NTT) ada hotel terbaik di dunia di sana, tapi sayang destinasinya belum tergarap," ujar Anang di Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Belum lama ini kata dia, dirinya melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah di Indonesia Timur. Selain di NTT, Anang juga mengunjungi NTB serta Bali. "Kesimpulan yang bisa saya ambil, masih banyak destinasi di daerah-daerah yang belum tereksplorasi dengan maksimal, ini PR buat Kemenpar RI, " tambah Anang.

Lalu Anang juga menyinggung persoalan pariwisata di kota kelahirannya Jember Jawa Timur. Menurut dia, destinasi baru di Jember belakangan mengalami perkembangan yang luar biasa. Namun kata Anang, pemerintah daerah masih belum memaksimalkan potensi pariwisata baik yang lama maupun yang baru.

"Jember identik dengan Watu Ulo atau Pantai Papuma. Sayangnya tempat pariwisata tersebut tidak mengalami perkembangan signifikan. Persoalan infraatruktur, konektivitas dengan pelaku UKM juga belum terajut dengan baik. Sedangkan saat ini makin banyak destinasi baru yang juga potensial," tambah Anang.

Oleh karenanya, dirinya mendesak pemerintah pusat agar melakukan supervisi terhadap Kemenpar dan pemerintah daerah yang memiliki potensi destinasi pariwisata agar terjadi akselerasi di sektor pariwisata.

"Pemerintah Daerah juga harus melakukan inovasi dan lebih kreatif lagi. Sektor pariwisata jika digarap serius akan memberi dampak ekonomi di daerah," tandas Anang. ***