Laguboti-Produksi jagung petani di Kecamatan Lagobuti, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara tidka maksimal karena saat ini musim kemarau.

“Kemarau tidak tanggung tanggung, terkadang hingga dua bulan hujan tak pernah turun. Akibat kemarau ini tanaman seperti jagung tidak berproduksi sebagaimana diharapkan,” ujar petani Laguboti, Riduan Hutapea.

Dia mengatakan, sejatinya, untuk tanaman jenis jagung pertumbuhannya supaya baik harus didukung penyiraman air hujan. Pembuahan akan lebih baik dan bagus sebab pupuk kimia yang ditabur berproses secara tepat waktu.

“Kalau pupuk ditabur tidak diikuti dengan siraman air prosesnya lamban, bahkan kemungkinananya pupuk itu sendiri masih tetap ada atau tidak larut,” ungkapnya.

Hal serupa juga diakui petani jagung lainnya, Robet Sibarani. Menurutnya, musim kali ini tidak berpihak kepada tanaman jagung miliknya. Sebab, dari 20 rante luas lahan miliknya hanya menghasilkan 12 ton. Padahal, normalnya 1 ton per rante.

“Memang tidak maksimal, kalau disertai hujan kemungkinan capai 20 ton atau lebih,” terangnya.