JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR, Ono Surono mengaku kecewa dengan pernyataan Menteri Susi Pudjiastuti yang menginginkan Subsidi solar untuk nelayan dicabut.

Pernyataan Menteri Kelautan RI, Susi Pudjiastuti yang menginginkan subsidi BBM untuk nelayan dicabut, dianggapnya semakin membuktikan bahwa Susi dan Pemerintah tidak mendukung nelayan kecil di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPR, Ono Surono, Selasa (1/8/2017), menanggapi pernyataan Susi Pudjiastuti di Pertamina kemarin, Senin (31/7/2017).

"Jika begitu, beliau lebih mendukung neoliberalisme yang diusung kekuatan-kekuatan global/asing," ujarnya kepada GoNews.co, melalui pesan Whatsapp.

Menurut Politikus PDI Perjuangan ini, dirinya mengindikasi Indonesia saat ini sedang ditekan oleh kekuatan Global yang dimotori oleh Organisasi Negara-negara besar yang mendorong kebijakan pengelolaan perikanan yang pro-lingkungan dan anti subsidi yang sangat merugikan nelayan Indonesia.

"Coba kita cermati juga subsidi yang diberikan kepada petani. Benih, Pupuk dan Obat-obatan selalu hadir dan tetap dipertahankan oleh Menteri Pertaniannya," tegasnya.

Lebih jauh, Ono menjelaskan bahwa subsisi BBM kepada kapal perikanan diberikan hanya untuk kapal denga ukuran 30 GT ke bawah. Hal itupun diatur oleh UU No. 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam.

"Mayoritas nelayan di Indonesia adalah nelayan kecil yang ukuran kapalnya 30 GT ke bawah. Sehingga diharapkan dengan subsidi tersebut, nelayan kecil bisa lebih sejahtera karena komponen biaya melaut 60-70 persennya adalah BBM," pungkasnya.

Seperti diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengusulkan pencabutan subsidi solar untuk nelayan kecil. Susi beralasan bahwa selama ini, banyak nelayan kecil justru tidak mendapatkan solar subsidi. Bahan bakar yang sebagian harganya ditanggung pemerintah itu justru banyak dinikmati perusahaan.

Susi menilai industri tidak sepantasnya menikmati solar subsidi untuk nelayan. Sebab solar subsidi diberikan pemerintah untuk para nelayan kecil, bukan perusahaan yang memiliki kemampuan finansial.

Saat ini nelayan lebih butuh ketersediaan solar yang cukup di seluruh wilayah Indonesia untuk melaut ketimbang subsidi solar yang justru sulit didapatkan nelayan.

"Cabut subsidi yang penting solar ada dimana-mana, yang penting bapak (Direktur Utama Pertamina) janji harus ada solar," ujar Susi usai menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina di Jakarta, Senin (31/7/2017). ***