SAMOSIR - Tiga pelajar meninggal dunia dan puluhan penumpang mengalami luka berat dan ringan setelah bus yang mereka tumpangi terjatuh ke jurang sedalam lebih kurang 30 meter dari permukaan jalan, tepatnya jatuh ke perladangan kopi milik masyarakat, Senin (31/7/2017) sekira pukul 06.15. Kapolres Samosir, AKBP Donal Simanjuntak, didampingi Wakapolres, Kompol Hamdan menjelaskan, bus dengan nomor polisi BB 7117 CA berwarna biru yang dikemudikan Billinton Situmorang mengangkut puluhan penumpang, anak-anak sekolah dari arah Kecamatan Onan Runggu menuju Kecamatan Simanindo.

Selanjutnya, tepatnya di Desa Parmonangan Simanindo, sopir diduga tidak bisa mengendalikan bus, sehingga terjatuh dan berguling ke dalam jurang.

"Dugaan sementara bus terlalu kencang memacu kecepatannya, sehingga hilang kendali serta hilang keseimbangan. Kondisi badan jalan yang berjurang dan dalam, sehingga bus langsung masuk ke dalam jurang," ujarnya.

Lebih lanjut, diakuinya, Polres Samosir dibantu petugas dari Polsek Simanindo dan aparat pemerintah kecamatan sudah melakukan evakuasi para korban dan sudah melarikan para korban ke RSU Hadrianus Sinaga di Pangururan serta bagi korban yang luka parah sudah dirujuk ke rumah sakit di Siantar dan Kota Medan.

Kepala Puskesmas Desa Ambarita, dr. Rotua Sitanggang dan Kepala Puskesmas Tuktuk Siadong, Berman Situmorang membenarkan para korban tercatat meninggal tiga orang.

"Benar, ada siswa meninggal tiga orang dan sebagian besar mengalami luka luka ringan dan masih dirawat di puskesmas. Sementara yang mengalami luka berat sudah dirujuk opname ke RSU Hadrianus Sinaga untuk mendapatkan pengobatan secara intensif," terang Rotua.

Sementara itu, salah seorang penumpang yang juga pelajar, Juan Sihombing penduduk Desa Tanjungan saat dirawat di puskesmas menerangkan dirinya bisa selamat dari maut.

"Saat bus sudah berbalik balik sampai dua putaran, saya melompat dan tercampak keluar dan selamat, kemudian saya melihat bus berbalik balik sampai lima kali putaran dan terjungkal ke dalam jurang, saya pun berteriak minta tolong dan warga pun datang untuk membantu," ujarnya didampingi ayahnya.

Adapun data korban yg meninggal dunia, ketiganya perempuan yakni, Sandi Sinaga (14) pelajar alamat Hutaginjang, Elfika Situmorang (15) pelajar alamat Hutaginjang, Ester Situmorang (15) pelajar alamat Desa Tanjungan.

Sementara supir bus Billinton Situmorang mengalami luka berat bersama puluhan pelajar lainnya, Eni Sinaga, Tarjan Situmorang, Leider Sinaga, Lusi Simbolon, Yosafat Situmorang, Sandy Situmorang, Eriphani situmorang, Lilis Situmorang, Agnes Situmorang, Dion Sihombing, Boris Sihombing, Dian Putra Sinaga dan Gombar Sihombing.

Untuk siswa mengalami luka ringan, Juan Vero Sihombing, Manto Situmorang, Ristauli Sinaga, Wori Situmorang, Tesya Situmorang, Freandra Situmorang, Tongggom, Dekita Situmorang, Yansen Roy Sitohang, Una p. Sinaga, Andrian Simalango, Dolinfar Sihombing, Luis Afredo Simalango, Blasius m. Sinaga, Irmaika Sinaga, Renata Silalahi, Maria Situmorang, Fani k Sinaga, Robert Sitohang, Wesli Sihombing dan Reinhard Silalahi.