DELISERDANG - Pertanyaan pertama, yang muncul saat berjumpa dengan Kadis Periwisata, Pemuda dan Olahraga Deliserdang Faisal Arif Nasution, apa saja potensi wisata yang ada di Deliserdang ini? Bukannya menjawab, dia langsung menyuruh melihat map yang tergantung di dinding. "Itulah dia," kata kadis yang ramah ini.

Dengan sedikit termenung, Faisal menyebutkan itu hanya sekedar data dan gambar saja. Karena pada prinsipnya Deliserdang tak punya objek pariwisata apa pun. Jangankan berharap menjadi PAD kepemilikan saja pun tidak. Miris !

Ya, begitulah kondisi sekarang ini. Misalnya saja (dalam gambar Objek Wisata Sembahe) jangankan berharap PAD mengelola saja sesuai peraturan yang ada pun sulit. Karena akan berhadapan dengan masyarakat sekitar.

"Kita ingin dipinggiran sungai jangan dibuat pondok-pondok. Tapi lihat sendiri, jangankan dipinggir sungai, kalau bisa masyarakat membuat pondok di tengah sungai. Lantas kita mau bagaimana lagi. Melarang rame-ramelah orang itu menyerbu kita," beber Faisal.

Begitulah kondisi objek pariwisata Deliserdang, sehingga tak punya PAD apalagi menangani sesuai dengan peraturan daerah yang ada. Tak kurang 10 objek wisata yang terpampang dalam tourism map Deliserdang. Mulai dari Siba Island, Danau Linting, Taman Wisata Armaya, Kuburan Jepang, Pemandian Alam Simbahe, Air Terjun Dua Warna, Pantai Muara Indah, Pusat Perbelanjaan Delimas, Suzuya Plaza Tamora, Pemandian Alam Pantai Salju, Pemandiaan Air Panas Penen, dan Pemandian Alam Sibiru-biru.

Lantas apa yang bisa dilakukan? "Hanya pembinaan saja dan membuat program yang menunjang ke pariwisataan Deliserdang. Diantara program anyar yang dilakukan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Deliserdang saat ini adalah membangun dan menata Desa Bangun Soari yang terkenal sebagai kawasan wisata bunga.

Ironisnya, masyarakat Desa Bangun Sari khususnya Madirsan gak "ngeh" jika wilayah tempat tinggal mereka tersebut sudah terkenal kemana-mana. Bahkan sampai ke provinsi lain."Saya pernah bertemu dengan kepada daerah lainnya yang sedang berbelanja bunga di Gang Madirsan itu. Saya tanya kenapa beli sampai disini, apa di daerahnnya gak ada. Kepala daerah itu bilang memang di tempatnya tak ada. Makanya dia mencari sampai ke Medan. Selain jenisnya yang beragam, harganya juga murah,kata kepala daerah itu," ujar Faisal menceritakan pengalamannya tersebut.

Dan hal itu tak terjadi sekali dua kali saja. Bahkan banyak orang penting yang sudah berkunjung ke Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa itu.Kawasan wisata bunga seperti inilah yang coba digarap Dinas Pariwisata Deli Serdang dengan memberi pengarahan dengan membuka Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Masyarakat bisa memanfaatkan Bumdes ini untuk menambah modal usaha sendiri maupun kelompok.

"Kita berupaya akan merubah kawasan tersebut agar lebih tertata dan rapih sehingga banyak lagi orang berkunjung ke sana," kata Faisal.