DELISERDANG-Kerajinan tangan melalui pemanfaatan sisa serabut kelapa dan ijuk, kini menjadi komoditi yang diperhitungkan, di pasar lokal hingga mendunia (international).

Berbagai karya seni lukisan, pernak-pernik, miniatur khas daerah terlihat indah dan memiliki nilai seni yang tinggi.

Kabupaten Deliserdang salah satu sentral penghasil sejumlah kerajinan tangan (Handycraf), yang memiliki pangsa pasar terbaik dalam peningkatan ekonomi, budaya bahkan peningkatan pariwisata.

“Kita tetap mendampingi para pengrajin yang ada 22 Kecamatan. Apalagi hasil kerajinan tangan menarik simpati para wisatawan lokal maupun mancanegara,” ungkap Kadis Pariwisata Kabupaten Deliserdang, Faisal Arif Nasution, ketika menerima kunjungan kerja Pengurus Besar Aliansi Media Cyber Indonesia (PB AMCI)di gedung Tradisional Craf kawasan Kuala Namu.

Menurut Faisal, hasil karya seni kerajinan tangan memang banyak memberi perubahan dalam perkembangan daerah. Bahkan meningkatnya nilai Pariwisata, juga dipengaruhi kreatifitas para seniman Handycraf.

Faisal menambahkan, banyak potensi di kalangan masyarakat Deliserdang, yang mampu memberi nilai tambah dalam berbagai sektor, khususnya pariwisata.

“Kita memiliki tanggungjawab, dalam mendukung dan mengembangan produk dan hasil karya seni pengrajin. Pemasaran dan penguatan jaringan adalah kuncinya,” ungkap Faisal

Sementara itu, kunjungan kerja perdana PB AMCI bersama Dinas Pariwisata Deli Serdang, dipimpin langsung Ketua Umum PB AMCI Devi Marlin SH.

Menurutnya, kreativitas dan hasil karya pengrajin, harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama sejumlah media dalam hal promosi.

“Untuk membantu peningkatan nilai jual dan promosi, pariwisata Kabupaten Deli Serdang, PB AMCI siap mendukung sejumlah program,” ungkap Devi Marlin didampingi Sekretaris Umum PB AMCI Dedy Armaya SSos, Dewan Pengawas Amrizal SH, Kepala Divisi Diklat dam Litbang PB AMCI Mazulheri SH.