SAMOSIR - Kegagalan tim solu bolon Kabupaten Samosir dalam Kejuaraan Internasional Solu Bolon (Dragon Boat) Piala Gubsu yang berakhir, Sabtu (22/7/2017) kemarin mendapat respon dari beberapa masyarakat. Warga menilai, kegagalan dipicu kurangnya perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Samosir dalam memberikan perhatian kepada para atlet dari cabang olahraga solu.

"Sebagai tuan rumah, seharusnya Samosir harus bisa meraih prestasi, apalagi solu merupakan cabang olaharaga andalan Samosir," ujar Naibaho salah satu warga yang juga pemerhati olahraga, Minggu (23/7/2017) di Pangururan.

Hal yang sama disampaikan, Ketua DPRD Samosir, Rismawati Simarmata. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Samosir harus lebih meningkatkan perhatiannya kepada olahraga Solu. Pasalnya, sebagai daerah yang dikelilingi Danau Toba, Pemkab Samosir harus bisa memanfaatkannya menjadi ajang olahraga unggulan dan wisata unggulan.

"Perlu perhatian serius, sebab olahraga ini bisa menjadi unggulan Samosir," singkatnya.

Tidak itu saja, kegiatan yang sama juga diharapkannya bisa meriah semeriah mungkin dengan meningkatkan peran promosi, sehingga selain peserta yang datang, kegiatan ini juga bisa mendatangkan para pengunjung.

Sebelumnya, tim tuan rumah Kabupaten Samosir harus mengakui kehebatan Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat setelah mendominasi Kejuaraan Internasional Solu Bolon (Dragon Boat) di perairan Danau Toba, Pangururan.

Pada final yang diikuti enam tim, Tim Agam sukses merebut peringkat pertama melalui tim B, yang mampu menembus finish pertama dengan catatan waktu 04 menit 03,58 detik, sedangkan tim Agam A juga finish di posisi kelima dengan catatan 04 menit, 14,44 detik.

Sedangkan posisi runner up direbut Jawa Barat dengan waktu 04 menit 03,91 detik, posisi ketiga Baktiraja Humbahas dengan 04 menit 08,27 detik.

Peringkat empat juga diraih tim Sumbar lainnya Lantamal II dengan 04 menit 08,65 detik, sedangkan tuan rumah Lugahon harus puas finish diurutan terakhir dengan 04 menit, 16,80 detik.

Seluruh Pemenang I-VI mendapat hadiah berupa uang tunai, piala, piagam dan medali. Juara I meraih hadiah uang tunai Rp 40 juta, Juara II Rp 27,5 juta, juara III Rp 15 juta, juara IV Rp 7,5 juta, juara V dan VI masing - masing Rp 5 juta.

Manager sekaligus pelatih tim Kabupaten Agam, Japari Siregar mengatakan berkat semangat dan kekompakan diantara pedayung, menjadi kunci kesuksesan timnya merebut juara, meski diakuinya, lintasan perairan Danau Toba juga memiliki tantangan berbeda dengan lintasan perairan lainnya.

"Dari awal kita memang target juara, sehingga persiapan kami juga matang menatap kejuaraan ini. Kita juga mempelajari arah angin dan kekuatannya sejauh mana." ujarnya.