PACITAN - Menikahlah dengan cara berbeda. Itu mungkin yang menjadi prinsip pasangan Made Woro Syahbana dan Ernawati Hamidah.

Pasalnya, pasangan muda ini mengikat janji setia tidak di tempat ibadah atau di rumah mempelai. Melainkan di atas bus pariwisata milik Pemkab Pacitan, Jumat (20/7/2017).

Uniknya lagi, pasangan beda lima tahun ini tidak sekedar mengikat janji di atas bus. Melainkan berkeliling Pacitan dengan menggunakan bus. Tak disangka, moment terindah ini disaksikan oleh Bupati Pacitan Indartato.

Made mengaku, baru memiliki ide tersebut dua minggu yang lalu. Made seorang pengusaha biro wisata. Dia merasa, bus adalah sawah baginya dalam mengais rezeki. Dan ternyata, bus pula yang mempertemukannya dengan Ernawati. Pertemuan itu terjadi November 2016.

Dia bertugas sebagai tour guide. Ernawati, saat itu menjadi wisatawannya. "Saya langsung jatuh hati ketika pertama bertemu," ujar warga Nanggungan, Pacitan itu.

Sepulang wisata, Made terus menjalin hubungan dengan Ernawati yang warga Gawang, Kebonagung. Singkat waktu, Made kemudian melamar Ernawati. Ketika Made mencetuskan ide menikahi Ernawati dia atas bus, Asosiasi Pegiat dan Pelaku Pariwisata (AP3) Pacitan langsung mendukung.

Mereka membantu Made dalam mewujudkan idenya. "Akad nikah di atas bus ini yang pertama kali di Indonesia," klaimnya.

Sementara, Ernawati mengaku ikut deg-degan ketika melalui momen sakral itu. Menurutnya, perasaannya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. "Rasanya deg-degan. Sekarang sudah plong," ujarnya.

Pada event bertajuk Nikah on the Road, Indartato menjadi saksi pernikahan Made dan Ernawati. Dia langsung setuju tatkala AP3 Pacitan memberitahu rencana event tersebut. Menurutnya, event itu punya dampak positif bagi pariwisata Pacitan.

"Event seperti ini semakin menggaungkan nama Pacitan," ujarnya.

Kepala Disparpora Endang Surjasri juga sepakat, event Nikah on the Road yang digagas Made kemarin bisa menjadi contoh bagai calon mempelai lain dalam menggelar akad nikah. Dengan nuansa yang berbeda, tetapi tetap tidak mengurangi kesakralan prosesi pernikahan.

Event seperti kemarin menurutnya bisa menjadi sarana promosi wisata. "Ini membuktikan bahwa di Pacitan semuanya bisa. Bukan cuma pantai, semuanya unik dan tentunya menarik bagi wisatawan," katanya. ***