TAPANULI SELATAN - Sebuah truk pengangkut ikan milik PT ASA terjun bebas ke dalam jurang yang berkedalaman lebih seratus meter di Tapanuli Selatan, Jumat (21/7/2017) dini hari sekitar pukul 03.00.

Kasat Lantas Kepolisian Resor Tapanuli Selatan AKP Putra, ketika dikonfirmasi GoSumut membenarkan peristiwa nahas tersebut yang mengakibatkan sopir truk beroda sepuluh terjepit kabin truk.

"Diduga korban sudah meninggal. Saat ini kita masih mau mengevakuasi korban dari dalam jurang," ujar Kasat.

Kasat menjelaskan, tempat kejadian perkara masuknya truk tersebut ke dalam jurang berada tepat di pinggir Jalan Nasional Lintas Sumatera Sibolga-Padangsidimpuan, di Desa Plamboyan, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang jurangnya memiliki kemiringan 85 derajat.

Sementara itu, sopir dua truk Sujiono (46), warga Tanjung Mulia Kawat, Medan Deli, yang sudah lebih dahulu dievakuasi dan dirawat keruang IGD RSUD Padangsidimpuan mengalami luka-luka pada bagian kepala dan kakinya.

Sujiono bisa selamat dari maut saat kejadian setelah dia dengan cepat melompat menyelematkan diri dari atas truk nahas itu. Sementara sopir truk, Kopral warga Kampung Pon, Tebing Tinggi tak bisa menyelamatkan diri dan tewas terjepit.

"Diduga rem truk blong persis di tikungan cukup tajam di wilayah TKP. Truk bermuatan ikan dari Sibolga hendak dibawa ke Jakarta tiba-tiba langsung masuk ke dalam jurang berkedalaman lebih seratus meter," ujar salah seorang warga di lokasi.

Pantauan GoSumut, keadaan posisi truk dengan plat Nomor Polisi BK 9053 CJ terlihat dalam keadaan terbalik dengan posisi seluruh rodanya ke atas.

Saksi mata lain yang berada di sekitar lokasi kejadian, Tamrin Menrofa (34), warga Desa Huta Tunggal, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, mengaku melihat iring-iringan truk yang jatuh.

"Sebelum kejadian, ada tiga buah truk yang jenisnya sama melintas dari arah Sibolga menuju Padangsidimpuan. Namun dari satu truk diantaranya mengeluarkan cairan seperti solar hingga berceceran di tengah jalan," sebutnya.

Melihat ada cairan di badan jalan yang diduga berasal dari truk nahas, warga pun menutupinya dengan debu pasir karena dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan akibat jalan licin.

"Selang beberapa waktu setelah kita menutupi cairan itu tiba-tiba kami sudah mendapat kabar satu dari tiga iring-iringan truk yang kami lihat melintas itu sudah masuk ke dalam jurang di desa Plamboyan," sebutnya.

Dia mengatakan, ada sekitar tiga kilometer jarak antara posisi bercecerannya bentuk cairan berupa pelumas tersebut ke lokasi jatuhnya truk bermuatan ikan itu.

Sementara pihak Kepolisian daerah setempat dengan sejumlah personel lalu lintas hingga berita ini dikirimkan masih berada di lokasi jatuhnya truk untuk membantu mengevakuasi sopir yang terjepit yang diduga sudah tidak bernyawa lagi tersebut sembari melakukan pengaturan arus lalu lintas.