MEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi menghadiri acara peringatan Hari Anti Narkotika (HANI) Tahun 2017 tingkat Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provsu bekerjasama dengan Pemprov Sumut di Lapangan Merdeka Medan.

‘’Narkoba No, Sumut Paten Yes’’, itulah teriakan yel-yel yang menggema disepanjang acara yang dihadiri ribuan pelajar dan mahasiswa tersebut. Hadir juga Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw, Kepala BNN Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto, mewakili Pangdam I/BB, Danlantamal I Belawan, Pangkosek Hanudnas III Medan, Danlanud Soewondo, Kejatisu, Ketua DPRD Sumut, Kabinda Sumut, Ketua MUI Sumut, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, pimpinan BUMN, Pimpinan Perguruan Tinggi, Ketua FKUB, para penggiat anti narkoba dan undangan.

Dalam kesempatan itu, Tengku Erry Nuradi menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk proaktif apabila ada indikasi narkoba di keluarga atau lingkungan sekitar. Karena nakoba itu merusak generasi bangsa dan generasi masa depan bangsa. “Jadikan Narkotika itu menjadi musuh utama bangsa kita. Sumut Paten dan Indonesia Hebat itu tanpa Narkoba,” tegas Erry.

Erry juga mengatakan untuk menjadikan penghargaan yang diberikan kepada penggiat anti narkoba khususnya di Sumatera Utara dapat melahirkan lebih banyak lagi relawan-relawan penggiat anti narkoba. “Khususnya kepada generasi muda diharapkan akan lebih banyak lagi sebagai penggiat anti narkoba, termasuk mahasiswa,” ajak Gubsu Erry.

Membacakan pidato Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, Gubsu Erry mengatakan pencegahan merupakan langkah yang efektif untuk membangun kesadaran setiap individu untuk tidak memulai menyalahgunakan narkotika dan ikut dalam jaringan peredaran gelap narkotika. “Sehingga tepat apabila dikatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati’’.

Selain itu, partisipasi masyarakat adalah kata kunci dalam menangkal bahaya narkotika yang semakin mengkhawatirkan. Masyarakat perlu mendapatkan pemberdayaan dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan pelatihan keterampilan agar tidak terlibat dalam peredaran gelap narkotika dan memilih penghidupan lain yang lebih baik. “Beriring dengan upaya pencegahan pemberantasan jaringan narkotika dan rehabilitasi pencandu perlu dilaksanakan secara sinerji untuk memutus jaringan bisnis narkotika’’.

Pada kesempatan tersebut pemerintah juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah berjuang untuk mewujudkan Indonesia bebas narkotika. “Apresiasi yang tinggi juga saya sampaikan kepada kementerian/lembaga/pemerintah daerah yang telah berpartisipasi dalam berbagai upaya pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Semoga puncak peringatan hari Anti Narkotika Internasional tahun 2017 bisa kita jadikan momentum untuk melakukan aksi bersama membebaskan bangsa ini dari penyalahgunaan  dan peredaran gelap narkotika dan precursor narkotika,” pidato Wiranto yang dibacakan Tengku Erry.

Sebelumnya, Kepala BNN Provsu Brigjen Pol Andi Lodianto mengatakan bahwa peringatan HANI ini memiliki makna keprihatinan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sehingga dibutuhkan sebuah gerakan untuk menyadarkan seluruh umat manusia di dunia. Guna membangun solidaritas dan sinergitas dalam rangka mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekusor narkotika yang menjadi ancaman kehidupan berbangsa, bernegara serta bermasyarakat. “ Mari bersama kita gelorakan semangat membara seluruh komponen bangsa lawan kejahatan narkotika,” ujar Andi.

Dalam kesempatan itu, Gubsu Tengku Erry Nuradi memberikan penghargaan kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw, FKPD, instansi, perusahaan dan stakeholder lainnya di Sumut yang turut berpartisipasi dalam kegiatan anti narkoba.

Ada juga penandatanganan MoU anti narkoba hingga penerbitan perangko anti narkoba oleh BNN dan Pemprov Sumut. Acara dimeriahkan dengan berbagai atraksi anjing pelacak dari Polda dan Bea Cukai.