SIANTAR-Anggota DPR RI Maruarar Sirait mengajak 500-an peserta Diskusi Publik Tokoh Muda Inspirasi mahami slogan Jas Merah. Slogan ini dipopulerkan oleh Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia.

Maruara berdiskusi pemahaman Jas Merah (Jangan Pernah Melupakan Sejarah) bersama ratusan peserta yang dihadiri berbagai organisasi mahasiswa. Di antaranya HMI, GMKI, GMNI dan organissi masyarakat lainnya. Acara berlangsung di Patarias Coffe Shop Jalan Asahan Siantar.

Dia berharap agar pemerintah Pematangsiantar untuk berbenah menjadi kota yang maju seperti kota kota lainnya seperti Bogor, Bandung. Di mana kemajemukan warga Pematangsiantar harus menajdi modal untuk mempererat dan meningkatkan nilai toleran yang telah terpilih sebagai kota toleran nomor satu di Indonesia.

"Kota Pematangsiantar adalah miniatur Indonesia, kota plural yang banyak hunian ras, suku, agama dan golongan. Saya harapkan agar pemerintahnya bersih dari korupsi kolusi nepotisme, agar menjadi kota yang berkembang dan maju khususnya untuk mengikuti program pemerintah di kawasan Danau Toba agar tidak menjadi kota lintasan," katanya.

Kemudian ia menegaskan agar generasi penerusb terutama kaum muda tidak melupakan sejarah (Jas Merah). Di mana setiap sendi kehidupan sosial harus mengingat dan tidak lupa akan jasa pahlawan sebagai pendiri bangsa.

"Kita yang tidak lupa sejarah akan menjadi bangsa yang besar. Kita akan kualat apabila tidak mengingat sejarah," ungkapnya.

Buatlah sejarah positif yang lebih penting bagi Indonesia. Katanyab setiap zaman ada orangnya, serta setiap orang ada zamannya. Sehingga suatu saat bisa dikenang orang.

"Mari kita belajar dari sejarah positif seperti Sukarno dan Nelson Mandela yang dimana ketika itu dia didiskriminasi ketika sudah mencapai tujuan dia tidak membalaskan dendamnya. Namun untuk memaafkan nya sehingga kisah dari sejarahnya tidak dilupakan banyak orang," ujarnya.

Usai acara diskusi, Maruara yang ditanyai soal niatnya maju menjadi calon Gubernur Sumatera Utara belum memberi jawaban pasti. Dirinya hanya melemparkan jawaban bersayap.

"Saya terserah masyarakat Sumatera Utara saja. Itu jika ada memanggil dan dizinkan. Untuk maju menuju Sumut 1 harus mendapat Buk Mega sebagai Ketum kami punya pertimbangan tersendiri yang tidak bisa dipengaruhi pihak lain. Kita berdoa sajalah dan dukungan penuh dari masyarakat Sumut, dan partai," pungkas Maruara.