TAPANULI SELATAN - Kapolres Tapsel AKBP Mohammad Iqbal meminta masyarakat Tabagsel tidak terprovokasi terkait kasus peletakkan kepala babi di musholla yang baru-baru ini terjadi di Dusun Simpang Bambu, Desa Sundutan Tigo, Kecamatan Natal, Kabupaten Madina. Di mana, pelaku Faatulo Halawa telah diamankan aparat kepolisian dari Polres Madina akibat ulah tersangka yang hampir memicu terjadinya kerusuhan antar umat beragama akibat diletakkannya kepala babi di tangga salah satu musholla di desa tersebut.

Untuk itu, guna mencegah meluasnya hal-hal yang tidak diinginkan terlebih yang menyangkut SARA di wilayah Tabagsel, kepala daerah dari Tapsel, Palas, Paluta, Dandim 0212/TS dan Polres membuat maklumat untuk mewujudkan masyarakat Tabagsel yang aman, tertib, guyub, rukun, makmur dan sejahtera.

"Kiranya para ulama (imam masjid, majelis taklim) pendeta, pandita, dan pastor, agar menyebarkan maklumat tersebut di tempat ibadah masing masing serta di kegiatan yang menyangkut acara keagamaan," jelas Kapolres saat halal bi halal dan syukuran HUT ke-71 bhayangkara, Kamis(13/7/2017) di Aula Pratidina Mapolres Tapsel

Tak hanya itu, kapolres juga mengaku akan menyebarkan maklumat tersebut ke pesantren-pesantren dan tempat-tempat strategis guna memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat Tabagsel yang menganut 6 agama yang diakui Indonesia agar tetap menjaga keamanan, ketentraman dan kerukunan antar umat beragama.

"Kami dari Polres sedang mempersiapkan program Podas (Polisi datangi sekolah/santri), Poso (Polisi si oban holong). Dalam waktu dekat beberapa personel Babinsa maupun Babinkamtibmas dari Polres Tapsel akan dididik ilmu agama di pesantren yang akan kita tunjuk maupun gereja agar nanti bisa menjadi khatib (Islam), pengkhotbah (nasrani)," jelasnya.

"Mulai besok Kapolsek wajib setiap hari menyampaikan maklumat pesan Kamtibmas ke tempat-tempat ibadah," timpalnya.

Dalam kegiatan ini juga dihadiri ketua DPRD Tapsel H Rahmad S Nasution, Pendeta MJ Manullang, Pendeta Rahmat Nainggolan, ketua MUI Paluta H Abdollah Pulungan, ketua Forum Kerukuna Umat Beragama (FKUB) Palas H Abdul Naris, Sekretaris NU Tapsel H Akhirun Pane, dan tokoh adat Mangaraja Tenggar.