LANGKAT-Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mulai mengembangkan pertanaman padi dengan sistem "Jarwo" dengan pola tanam 4.1 di tujuh kecamatan yang ada di wilayah itu.

"Kita dapat bantuan dari Kementerian Pertanian guna pengembangan tanaman padi dengan sistim Jarwo," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Ketahanann Pangan Langkat Yusfik Helmi di Stabat.

Yusfik Helmi menjelaskan, diharapkan nantinya produksi padi daerah ini akan meningkat selanjutnya akan bisa mempertahankan swasembada beras yang selama bertahun-tahun terus kita pertahankan sebagai salah satu daerah lumbung beras di Sumatera Utara.

Adapun seluas 3.000 hektare tanaman padi dengan sistim "Jarwo" itu berada nantinya di Kecamatan Sirapit seluas 600 hektare, Kecamatan Salpian 165 hektare, Kecamatan Kuala 635 hektare, Kecamatan Selesai 400 hektare, Kecamatan Pangkalan Susu 600 hektare dan Kecamatan Secanggang 400 hektare.

"Tanaman padi dengan sistim Jarwo itu nantinya dengan pola tanam 4.1 dari varietas mikongga dan impari 30," katanya.

Yusfik Helmi juga menyampaikan instansinya akan menanam padi dengan sistem "Jarwo Super" di atas lahan persawahan seluas 400 hektare, di antaranya Kecamatan Sei Bingei seluas 200 hektare, Kecamatan Sirapit 100 hektare, Kecamatan Kuala 50 hektare dan Kecamatan Selesai 50 hektare.

"Jarwo Super ini merupakan penerapan sistim tanah jajar legowo 221 dengan menggunakan varietas impari 32 dan menggunakan pupuk organik hayati yang sudah direkomendasikan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia," ungkapnya.

Diharapkan, nantinya petani dengan menanam sistim "Jarwo Super" ini bisa menghasilkan panen padi sebanyak 10 ton per hektarenya. Untuk itu instansinya sudah melakukan sosialisasi maupun pemberian benih buat para petani.