TAPANULI SELATAN - Ramli Siregar (60) warga Kelurahan Sipirok Godang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, ditemukan tewas tergantung di salah satu pohon di kebun milik salah seorang warga di Desa Sigel-gel yang berdekatan dengan Sungai Aek Lappesong, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin (10/7/2017) sore kemarin. Pria yang diketahui mengalami gangguan jiwa ini telah menghilang dari rumah sejak Kamis (6/7/2017) lalu.

"Sudah empat hari Korban menghilang, anak-anak dan pihak keluarganya sudah sempat melakukan pencarian ke desa-desa tetangga namun tidak membuahkan hasil," sebut salah seorang warga Kelurahan Sipirok Godang.

Kemudian, pada Senin (10/7/2017) sore, salah seorang pemuda warga Desa Sigel-gel membawa anjingnya hendak pergi memancing ke Sungai Aek Lappesong. Saat asyik memancing itulah anjing pemuda tersebut terus menggonggong tak berhenti. Curiga dengan gonggongan anjingnya itu, pemuda tersebut bergegas menuju ke arah anjingnya menggonggong. Sontak pemuda tersebut pun kaget melihat sebuah tubuh tergantung di salah satu pohon di kebun milik warga. Pemuda itu pun langsung berlari menuju Desa Sigel-gel dan memberi tahukan kejadian ini kepada warga sekitar termasuk hatobangon (yang dituakan).

Sesampainya para warga di lokasi dan memeriksa tubuh korban yang tergantung, salah seorang warga mengenali korban dan mengetahui bahwa korban telah dinyatakan hilang sejak Kamis (6/7/2017) lalu. Barulah perwakilan dari warga Desa Sigel gel memberi tahukan hal tersebut kepada keluarga korban di Kelurahan Sipirok Godang dan kepada pihak yang berwajib.

Setelah melakukan olah TKP dan menurunkan tubuh korban yang sudah agak membusuk dari pohon, jasad korban lansung dibawa ke RSUD Sipirok untuk diautopsi.

Kapolsek Sipirok AKP Suangkupon Harahap melalui Kanit Intel Ipda Panyahatan Pane kepada GoSumut Selasa (11/7/2017) menjelaskan, saat melakukan visum terhadap tubuh korban, pihaknya tidak menemukan adanya bukti kekerasan lain.

"Matinya korban murni akibat bunuh diri dan kemungkinan dikarenakan korban menderita ganguan jiwa," jelasnya.