MEDAN - Kasat Reskrim Polres Langkat, Deddy Dharma, akan menindaklanjuti laporan warga tentang kasus pelemparan batu yang dilakukan OTK di wilayah Babalan Bukit Selamat. "Siang ini (bersama personel) kita akan cek ke sana," ungkap Deddy ketika dikonfirmasi GoSumut, Sabtu (1/7/2017) siang melalui selulernya.

Deddy mengakui, pelemparan batu yang terjadi di daerah Babalan baru kali ini dirinya mendapatkan laporan. Begitupun, Deddy tidak merinci berapa personel yang akan diturunkan di lokasi pelemparan terhadap mobil lintas dan pick up.

"Ini sedang kita susun (jumlah personel yang akan diturunkan)," tandasnya.

Seperti yang diwartakan sebelumnya, kasus teror pelemparan batu lagi-lagi terjadi, kali ini teror ini menimpa mobil pick up dan mobil penumpang umum dari Aceh menuju Medan dilempari oleh OTK (orang tak dikenal) dan sudah sangat meresahkan masyarakat umum.

Kejadian terjadi di daerah Babalan Bukit Selamat sekira pukul 00.10 wib korban mobil pickup dan mobil penumpang umum. Aksi pelemparan menggunakan batu yang besar dimana pecahan kaca mengenai sopir hingga mengalami luka-luka atas aksi teror tersebut.

Aksi teror ini sering terjadi. Perlu penanganan serius dari aparah kepolisian untuk terjun ke lapangan untuk menumpas para pelaku aksi yang sudah meresahkan masyarakat umut. Saat ini korban melaporkan langsung kejadian ini ke pos lebaran di Bukit Selamat, Langkat.

Dari pihak kepolisi belum ada laporan korban jiwa akibat pelemparan ini. Namun pelemparan ini membuat penumpang dan pengguna jalan raya menajdi cemas dan ketakutan. Apalagi mereka tidak hanya dilepar dengan batu terkadang senapang angin turut serta menembaki bus atau pengemudi lainnya yang melintas di kawasan ini.

"Tolong Bapak Kapolda Sumut jangan diam saja. Kejadian ini sudah berlangsung lama dan mengambil banyak korban. Masak ngurus hal ini aja polisi nggak bisa, ini juga teror yang sudah sangat meresahkan rakyat apa negeri sudah tidak aman lagi bagi rakyatnya sendiri?. Kalau sudah seperti ini perjalanan kami terhenti dan siapa yang dirugikan kan kami juga rakyat kecil ini. Bayangkan jika pelemparan itu mengenai mata saya? siapa yang bertanggungjawab nanti? ini aksi teroris juga karena sudah meresahkan rakyat," tegas Alim sang supir pick up kepada GoSumut.

Teror ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kapoldasu yang baru di mana pelemparan batu terhadap pengendara mobil pribadi, angkutan dan bus asal Aceh nampaknya belum berakhir. Bila beberapa waktu lalu marak terjadi di kawasan Aceh Timur, kali ini merambat hingga ke kawasan Sumatera Utara.