MEDAN - Pemerintah telah menampung anggaran revitalisasi Pasar Kampung Lalang sebanyak Rp 27 miliar di APBD 2016, bahkan 20 persen atau sekitar Rp 5,4 miliar telah diberikan kepada pemenang lelang yakni PT Budi Mangun KSO.

Berbincang dengan Tribun, perwakilan PT Budi Mangun KSO Hardi mengaku bersedia memulai pembangunan Pasar Kampung Lalang.

Namun pihaknya tak kunjung memperoleh surat perintah mulai kerja (SPMK).

"Kami mau secepatnya, sejak 2016 kami siap membangun. PT Budi Mangun KSO tak ada salah. Pemko yang tak kunjung memberikan SPMK," kata Hardi.

Diwawancarai terpisah, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyebutkan, tertundanya pembangunan lantaran ada perbedaan pendapat antara Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Pendapat kedua lembaga ini diperlukan lantaran pembagunan Pasar Kampung Lalang menggunakan anggaran 2016. "Keputusan TP4D dan LKPP belum sama, kami tak mau ada temuan penyelewengan anggaran," ucap Akhyar.

Ditanya target waktu pembangunan Pasar Kampung Lalang, Akhyar tak dapat memberikan keputusan.

"Tergantung dua lembaga itu, pemko tak bisa mencampuri keputusan mereka. Kalau mereka (TP4D dan LKPP) satu kesepahaman, pasar akan langsung dibangun," pungkasnya.