LABUHANBATU - Harga gas Elpiji 3 kilogram di Labuhanbatu meroket. Selain harganya tinggi, gas elpiji ini pun sudah mulai langka sebelum perayaan hari besar Idul Fitri 1438 H kemarin. Informasi yang dihimpunan GoSumut, penyebab terjadinya kelangkahan gas elpiji tabung 3 kilogram ini akibat banyaknya permintaan dari masyarakat sebagai pengguna gas bersubsidi itu di saat bulan puasa dan lebaran.

Selain sulit didapat, harganya juga cukup melambung tinggi. Harga penjualan di kios cukup bervariasi, mulai dari harga Rp 20 ribu, hingga mencapai Rp 30 ribu per tabungnya.

Salah seorang warga Dusun Kampung Sipirok, Desa Selatan Besar, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Mak Bareng, mengakui sulitnya gas bersubsidi ini diperoleh.

"Mulai dari kemarin sampai tadi pagi aja kami cukup kesulitan mendapatkan tabung gas isi 3 kilogram (subsidi) di setiap pangkalan Elpiji," aku Mak Bareng.

"Adapun baru pagi ini kami mendapatkannya, itupun lokasinya cukup jauh di pangkalan Elpiji Saut Martua di Sawit Jaya, Bilah Hilir. Untung harganya masih sesuai dengan HET," ujarnya.

Terpisah, Razali Nasution (40) warga Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, mengakui sangat sulit mendapatkan gas Elpiji bersubsidi itu.

"Sulit dan langka. Mulai sebelum puasa juga harganya cukup tinggi. Apalagi saat lebaran seperti ini harga pengecekan di kios kios kecil bisa mencapai 30 ribu, yang cukup mengherankan kenapa pangkalan resmi sampai tidak mempunyai stok, mau tidak mau terpaksa kita harus beli dari pada dapur tidak berasap. "katanya.

Kami masyarakat meminta Kepada Pihak Dinas terkait segera melakukan penertiban terhadap seluruh pangkalan resmi tabung gas Elpiji, sehingga masyarakat dapat menikmati layanan harga sesuai yang di terapkan pemerintah pusat.