MEDAN - Anggota Komisi III DPR RI, Hasrul Azwar mengutuk aksi teror yang menyasar anggota kepolisian Polda Sumatera Utara.

Dia mengatakan, penyerangan yang dilakukan adalah pekerjaan biadap dan hanya dilakukan orang yang tidak ber-Tuhan.

"Kalau pun dia bergama dia pemahaman agamanya sangat sesat," katanya di Polda Sumut.

Untuk itu dia meminta petugas kepolisian untuk melakukan sweeping dan melakukan tindakan represif terhadap kelompok atau golongan yang bertentangan dengan pancasila.

Dia mengaku kaget, dengan adanya sel-sel ISIS di Sumut karena menurutnya sel ISIS hanya berkembang di pulau jawa dan bagian timur Indonesia.

"Penyerangan ini membuktikan di Sumatera Utara juga sudah ada sel terorisme," ujarnya.

Dia juga mengapresiasi tindakan cepat dan efektif serta mampu mengamankan pelaku dan 12 saksi.

Polda Sumut telah memeriksa 12 saksi dalam kasus penyerangan yang dilakukan terhadap anggota Yanma Polda Sumut, Ipda Anumerta Maratua Sigalingging.

Dari 12 saksi yang tersebut tiga di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni Syawaluddin Pakpahan, Hendri Pratama alias Boboy serta pelaku yang sudah meninggal dunia Ardial Ramadan.

"Sudah ada 12 orang yang diperiksa. Kita tiap hari melakukan anev untuk mendalami peran para pelaku," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting di Polda Sumut.

Dari 12 orang yang diperiksa lima di antaranya diperiksa secara intensif dan berpeluang menjadi tersangka.