MEDAN-Produksi tebu di Sumatera Utara (Sumut) angka tetap tahun 2015 mencapai 352.713,31 ton dengan lahan seluas 2.419,93 hektare. Pertanaman tebu di Sumut masih didominasi oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

Kepala Dinas Perkebunan Sumut Herawati mengatakan, luas areal tanaman tebu milik PTPN mencapai 1.508,93 hektare. Produksinya per tahun 2015 sebanyak 348.621,31 ton.

"Sedangkan yang perkebunan rakyat hanya 911 hektare dengan produksi sebanyak 4.092 ton. Jauh di bawah hasil produksi PTPN," kata Herawati di Medan.

Herawati mengatakan, produksi tebu Sumut memang mengalami penurunan, baik yang dikelola rakyat maupun PTPN. Begitupun, sebagai komoditi yang pernah jaya, tebu tetap dikembangkan sehingga hasil jual produksinya bisa tetap menguntungkan.

Ditambahkannya, tebu masih sangat berpeluang karena turunannya beragam. Salah satu yang pokok adalah gula. Meski saat ini ada juga pembuatan gula dari aren, tapi gula tebu telah memiliki pasarnya sendiri sehingga akan tetap membutuhkan bahan baku tebu. Pihaknya pun juga mendorong pengembangan tebu yang lebih unggul sehingga hasilnya bagus.

Potensi tanaman tebu, kata pengamat pertanian Sumut Prof Abdul Rauf, masih sangat besar sehingga memungkinkan untuk terus dikembangkan. Tapi yang paling penting adalah teknik budidayanya dilakukan sebagaimana mestinya. Kalau perlu, dikembangkan pola perkebunan inti rakyat (PIR).

"Karena biasanya, kebun tebu yang dikembangkan masyarakat dengan skala luas yang kecil akan lebih baik daripada penanaman secara massal dalam luasan yang sangat luas," katanya.

Menurut Rauf, teknik budidaya yang tepat memang akan sangat membantu dalam mendorong produksi tebu. Karena itu, tebu yang pernah jaya ini harus tetap masuk list komoditi andalan karena serapan produknya masih cukup tinggi.