BANDA ACEH - Tidak hanya waktu mudik yang dipilih oleh para pemudik, moda transportasi yang semakin beragam pun memberi banyak pilihan kepada para pemudik.

Di terminal bis Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Batoh Banda Aceh, banyak pemudik memilih waktu malam hari untuk melakukan perjalanan dengan bus double decker.

Perjalanan malam hari dipilih oleh hampir semua pemudik dari Banda Aceh menuju timur Aceh hingga Sumatera Utara agar bisa menikmati perjalanan dengan cuaca yang tidak panas dan memanfaatkan waktu di perjalanan sebagai waktu istirahat.

Selain itu, bus penumpang dua lantai alias bis double decker juga menjadi armada favorit para pemudik.

Pada bus ini, pemudik merasa nyaman karena memiliki kursi berukuran lebar sehingga bisa selonjoran, televisi di setiap kursi layaknya kursi pesawat terbang, bahkan saluran wifi gratis.

Untuk jarak mudik yang cukup lama dan jauh, maka bus jenis ini banyak dipilih penumpang sebagai moda transportasi menuju kampung halaman.

“Untuk perjalanan yang cukup jauh hingga 10 jam, maka bus ini sangat nyaman, dimana kita bisa berisitirahat dengan nyaman, dan tanpa terasa besok pagi sudah sampai ditempat tujuan,” ujar Pandu, pemudik asal Kuala Simpang, Jumat (23/6/2017).

Hal senada juga disebutkan Iwan (40).

Pemudik asal Kota Medan ini mengaku lebih memilih double decker untuk perjalanan dengan waktu tempuh yang cukup lama.

“Sengaja memilih bus ini karena perjalanan jarak jauh. Dengan bisadouble decker perjalanan lebih nyaman, apalagi kursi di lantai bawah, ukuran lebar bisa seperti tempat tidur,” ungkap Iwan.

Sopir yang mengendarai bus ini juga berpenampilan rapi dengan menggunakan setelan jas dan lebih terkesan mewah.

Sedikitnya ada delapan bus double decker bernamakan Simpati Star yang kini beroperasi di Aceh.

Bus bertingkat ini melayani rute Banda Aceh-Medan dan sebaliknya dengan tarif Rp 400.000 untuk kursi-kursi di lantai 1 dan Rp 200.000 untuk lantai 2.