Semakin dekat pilkada serentak tahun 2018, khususnya di Sumatera Utara, tidak hanya kalangan elit, masyarakat kelas bawah juga makin sering membicarakan calon-caloh kepala daerah.

Sumatera Utara, akan dilangsungkan pilkada secara serentak ada di 8 kabupaten/kota dan provinsi. Namun, 8 daerah itu tidak begitu menarik dibicarakan dibandingkan pemilihan gubernur Sumut.

Pasalnya, pilgubsu ini sudah dibicarakan sejak setahun yang lalu. Tokoh-tokoh lokal maupun nasional bermunculan, seperti petahana T Erry Nuradi, Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Bupati Simalungun JR Seragih, H Kharuddin Syah SE, Pangkostrad Letjend Edy Rahmayadi, Syahril Tumanggor, Anggota DPR RI Maruarar Sirait dan banyak lagi.

Namun, menurut beberapa kalangan banyaknya tokoh yang bermunculan tidak akan menarik sebelum membicarakan mantan Bupati Langkat dan Gubernur Sumut Datok Sri H Syamsul Arifin SE.
Saat ini Ketua Umum PB Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) adalah tokoh yang tanpa embel-embel jabatan seperti lainnya. Malah tokoh yang bergelar Dato’ Sri Sahabat Semua Suku ini dianggap paling tidak layak karena menyandang status terpidana.

Namun begitu, tetap saja sejak setahun lalu, teman, sahabat, keluarga termasuk yang kesannya berseberangan tetap bertanya apa Datok maju dalam pilgubsu.

Malah, akhir-akhir ini semakin sering orang-orang bertanya. Aku dengan selalu mantab dan yakin menyatakan bahwa mantan Ketua KNPI Sumut itu maju.

Jawaban aku itu selalu ditanggapi beragam. Pertama, ada yang bersemangat menjawab dan memberikan keyakinan kepadaku bahwa harapan pak Syamsul Sahabat Semua Suku itu sangat besar untuk menang.

Sedangkan sikap yang kedua, menjawabnya dengan berapa umur pak syamsul, sudahlah apalagi yang dikejarnya. Jadi tokoh masyarakat sajalah, ngapai lagi, sudah tua. Sikap yang ketiga dengan ketus mengatakan, apa bisa, hukumannya bagaimana.

Malah adalagi yang lebih sadis mengatakan, mana mungkin koruptor dipilih. Yang lebih kejam ada sahabat termasuk pejabat dulunya sering dibantu penasehat asosiasi pemerintahan desa Indonesia (Apdesi) mengatakan, ya yang milih bang Sulben Siagian.

Semua itu, ku jawab dengan senyuman. Sikap pertama kutanggapi Insya Allah. Sedangkan sikap yang kedua tetap dengan senyuman ku jawab yang dicari Datok wallahu a’lam bish showab.

Siapapun berhak untuk maju, kalau soal umur sebelumnya ada yang lebih tua dari dia tetap mencalonkan diri, ada Wahab Dalimunthe, almarhum Amri Tambunan dan beberapa orang lagi.

Soal apa yang dikejarnya, aku menanggapinya menurutku tidak ada kecuali pengabdian. Semuanya beliau sudah cukup dan sudah mencapainya. Apakah JK saat itu belum berkecukupan, umur lebih tua, Surya Paloh, Aburizal Bakri, Megawati, mereka sudah gaek dan kaya kenapa masih mau terlibat dalam politik. Mari sama-sama kita ajukan pertanyaannya kepada mereka.

Sedangkan sikap yang ketiga, bahwa urusan hukum sudah clear, soal koruptor aku mengutip kata-kata yesus ketika menyelamatkan maria magdalena dalam kitab injil yang bertarikh kuno (dirujuk dalam didascalia apostolorum) meski ada yang menganggap tidak bagian asli naskah injil yohannes (mohon maaf teman-teman bergama keristen jika salah ada kutipannya

“Barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melempar batu. Dan pergilah, jangan berbuat dosa.

Apakah ada di antara kita bisa mengklaim dirinyalah tidak berdosa dan bersalah. Siapa di antara kita yang benar-benar bersih. Apakah orang yang bersalah tidak boleh melakukan kebenaran.

Bukankah Islam mengajarkan kita agar segera bangkit, jangan menyalahkan lilin yang sudaj terlanjur padam atau hanya mencela kegelapan saja.

Nabi Muhammad Saw bersabda, ????? ????? ????? ???????? ???????? ??????????????? ???????????????. “Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. ??????? ????? ????????? ??????? ?????????? ???????????? ??????????? ?????????? ????????? ???????? ???????? ?????? “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan iringilah sesuatu perbuatan dosa (kesalahan) dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik”.

Firman Allah Swt,????? ???????????? ?????????? ????????????? “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk” (QS. Huud: 114).

Kalau kita tarik ke belakang ratusan atau seribu tahun lalu, apakah ketika Nabi Adam memakan buah khuldi menghilangkan statusnya sebagai Nabi atau khalifatullah.

Apakah ketika Nabi Yunus meninggalkan umatnya karena tidak mau diajak bertauhid ke Allah kenabiannnya dicabut. Kemuliaan Nabi Yusuf apakah hilang ketika dipenjara selama 12 tahun.

Apakah kemuliaan sahabat Nabi Umar Bin Khattab karena dia pernah menjalani masa jahiliyyah.

Tentu saja, mereka menjawab bahwa Datok bukan Nabi atau sahabat Rasulullah. Ya betul, karena kita manusia biasalah tidak luput dari salah dan dosa. Tapi kenapa kita ambil “jatah” Allah yang memberikan hukuman dan ampunan. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya.

Apalagi mengutip pendapat Mahaguru Hukum prof JE Sahetapy orang yang dipenjara belum tentu bersalah dan belum tentu orang yang bebas karena dia benar. Kalau istilah bang H Martius Latuperissa orang yang dipenjara belum tentu dia benar tapi karena sial saja. sedangkan orang yang bebas belum tentu dia benar tapi mungkin dia lagi beruntung.

Contoh apakah semua orang tidak memakai helm ditilang, jawabannya silahkan jawab sendiri.

Setelah aku menjawab seperti itu, mereka siap-siap untuk mengajukan pertanyaan lainnya, aku menjawab dengan singkat untuk mengakhiri diskusi itu, secara hukum dia sudah selesai, sebagai pemimpin dia gentlemen tidak melibatkan siapapun termasuk anak buahnya. Terakhir dia menutupi kerugian melebihi yang divonis.

Divonis pengadilan Rp 88 M, sementara yang dibayarkan Rp 103 M dan sampai hari ini tidak dibalikkan kelebihannya. Namun Datok hanya mengatakan, biarlah itu sumbangan buat negara jelasku sambil meninggalkan orang-orang yang bertanya. (dikutip dari Djibran Namah https://www.facebook.com/fadli.yasir.5)