MEDAN-Peralihan lahan pertanian ke perumahan di Kota Medan yang cukup kencang, membuat produksi pangan terus menciut. Untuk mengatasi kekurangan pasokan yang cukup tinggi, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Medan menelurkan program pemanfaatan lahan tidur di kota ini.

Hasil pendataan sementara, terdapat lebih dari 80 hektare lahan tidur yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman pangan.

Lahan-lahan tersebut milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan, perusahaan-perusahaan BUMN, dan lahan perusahaan/lembaga swasta.

Ketua HKTI Medan Sony Batubara mengatakan, program kerja andalan HKTI tersebut ditargetkan bisa berjalan efektif tahun 2017.

"Pemanfaatan lahan tidur (lahan kosong) ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Sekitar 11 hektare sudah dikelola di daerah Johor dan Sunggal. Tapi pendataan lahan-lahan tidur juga tetap dilakukan karena potensinya bisa lebih dari yang saat ini sekitar 80 hektare," katanya, di Medan.

Dikatakannya, lahan-lahan tidur ini sudah diputuskan akan ditanami komoditi pangan. Pasalnya, lahan-lahan yang beralih menjadi perumahan atau pun rumah kantor (rukan) hampir 100% merupakan lahan pangan.

Karena itu, pihaknya terus menggenjot pemanfaatannya agar produksinya bisa mengurangi ketergantungan Medan terhadap pasokan bahan pangan dari daerah lain di Sumut.

Dikatakan Sony, lahan tidur ini disewa minimal setahun dan dikelola oleh anggota HKTI Medan. Karena pihaknya juga sudah bekerjasama dengan Koperasi Tani Agrimas Mandiri, maka hasil produksi dari lahan tidur ini nantinya akan ditampung sehingga ada jaminan pasar.

Pemanfaatan lahan tidur ini juga kata dia, membidik para pensiunan untuk mengelolanya. Para pensiunan yang tidak memiliki lahan tapi ingin menggunakan masa pensiunnya untuk bertani, akan diajak bergabung. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan pendataan sehingga lahan-lahan tidur di Medan bisa berdaya guna.

Pengamat pertanian Sumut Prof Abdul Rauf mengatakan, konsep urban farming (pertanian perkotaan) sangat tepat diterapkan untuk lahan tidur di Medan. Apalagi sistem pertanian ini juga berfungsi sebagai taman kota.

"Jadi taman kota menggunakan tanaman pertanian, seperti pot sistem, vertikultur, kombinasi pertanian, perikanan dan lainnya. Tanaman hias yang diperankan oleh tanaman pertanian. Ini akan sangat menguntungkan," katanya.

Di tengah minimnya ruang terbuka hijau di Kota Medan, pemanfaatan lahan tidur untuk tanaman pangan kata Rauf, bisa menambah keasrian kota. Karena itu, program ini sangat bagus dan akan berkontribusi juga dalam menggenjot stok bahan pangan di Medan.