SIMALUNGUN-Dipicu mendengar orang tuanya diejek-ejek, Anggian Parololoan alias Loan (38) naik darah. Pria bertato disebut sebut preman kampung ini secara membabibuta membacok pria uzur, Jatawan Muthe(69) merupakan tetangganya mengunakan Parang sepanjang 40 cm.

Sebanyak 5 liang mendarat dibagian kepala atas,punggung sebelah kanan,tangan kanan ,kedua telapak tangan memastikan Jatawan Muthe terkapar bersimbah darah.Dalam kondisi kritis warga membawa Jatawan Muthe ke rumah sakit Vita Insani untuk mendapatkan perawatan insentif.

Info berhasil dihimpun di lokasi,peristiwa pembacokan yang terjadi di jalan Asahan KM 4 Nagori Sejahtera Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, persis di depan rumah Nawi Harahap.

Sebelum peristiwa penganiayaan terjadi. Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, korban dan pelaku duduk satu meja sambil minum tuak di warung tuak milik Pak Kia Ginting di Nagori Sejahtera Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.

Diduga sudah di pengaruhi minuman ,antara pelaku dan korban terlibat pertengkaran mulut, berujung pelaku mengajak korban duel di luar lapo tuak karena pelaku tak terima ayah diejek-ejek korban. Namun ketika itu korban tak meladeni tantangan pelaku untuk duel.

Selanjutnya pelaku(Loan)pulang kerumahnya.Pelaku yang masih emosi melihat korban berjalan kaki berjarak 15 meter dari kediaman pelaku.Spontan pelaku mendatangi korban dan tampa basa basi langsung mengayunkan parang terselip di pinggangnya mengarah ke bagian anggota tubuh korban.

Usai melihat korban terkapar tanah,pelaku melarikan diri menghindari amukkan massa yang melihat kejadian tersebut. 20 menit kemudian pelaku diamankan petugas Polsek Bangun dari kediamannya.Pada saat hendak di tangkap pelaku bersembunyi dibawah kolong tempat tidur di kamar pelaku.

Kapolsek Bangun AKP Jarosman Sinaga melalui Kanitres Iptu Juni H dikonfirmasi, menerangkan bahwa motif penganiayaan disebabkan pelaku tersinggung. "Motif pelaku tak terima ayah di ejek ejek korban," terangnya.

Sejumlah barang bukti barang dikumpulkan petugas berupa satu bilah parang bergagang besi panjang 40 cm,satu potong kemeja lengan pendek warnah biru berlumuran darah,satu potong celana panjang warna abu abu berlumuran darah.

"Kita sudah memeriksa tiga saksi termasuk Raymanson Muthe anak korban sebagai pelapor,pelaku mengakui kesalahan dan menyesal," ucap Juni.

Tempat terpisah salah satu warga bermarga Sitorus yang mengetahui kejadian pembacokan menjelaskan, sebelum kejadian Loan sudah minum tuak 8 gelas, entah apa penyebabnya tiba tiba bertengkar dengan rekannya sendiri di warung tuak dan mengajak berantam. Merasa kesal ocehannya tidak ditanggapi pelaku mengajak korban untuk berantam di sungai, pelaku pulang.

"Suasana saat itu ricuh lae, karena beberapa warga berteriak agar menolong korban. Melihat warga telah berkumpul, pelaku lari masuk ke dalam kamar dan bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Pelaku ditangkap oleh polisi di dalam kamar," ucap Sitorus.