JAKARTA - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hanya mengakomodir cabang olahraga (cabor) yang ditetapkan Kemenpora untuk memperkuat Kontingen Indonesia pada SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia, 19-31 Agustus 2017 mendatang.

Pernyataan itu ditegaskan Syahrir Nawir yang mewakili KOI dalam pertemuan Chief de Misssion (CDM) Kontingen SEA Games 2017, Aziz Syamsuddin dengan para manajer dan pelatih cabor SEA Games 2017 di Jakarta, Minggu (18/6/2017), menanggapi adanya keinginan beberapa cabor yang tidak masuk dalam pelatnas Prima ingin memperkuat Kontigen Indonesia dengan menanggung biaya sendiri.

"KOI hanya berpatokan kepada keputusan Kemenpora dengan Satlak Prima soal cabor yang memperkuat Kontingen Indonesia di SEA Games Malaysia 2017. Apalagi, Kemenpora menetapkan hanya cabor yang berpeluang meraih medali emas dan perak. Di luar dari keputusan itu, KOI tidak akan mengakomodir meski siap dengan biaya sendiri," tegas Syahrir Nawir yang menjabat Finance and Budgeting KOI.

Alasan Syahrir Nawir, KOI tidak mengakomodir karena pemberangkatan cabor di luar keputusan Kemenpora dan Satlak itu akan memberatkan tugas CDM.

"Kalau cabor di luar keputusan pemerintah diakomodir memperkuat kontingen jelas akan memberatkan tugas dan tanggung jawab CDM. Namanya saja masuk kontingen kan harus disiapkan segala sesuatunya termasuk seragamnya," tegasnya.

Apa yang diungkapkan Syahrir Nawir diaminkan Aziz Syamsuddin. "Ya, saya hanya berpatokan pada keputusan Kemenpora dan Satlak Prima dalam masalah cabor yang memperkuat kontingen Indonesia di SEA Games 2017. Di luar itu, saya tidak akan bertanggung jawab meski mereka berangkat dengan biaya sendiri," tegasnya.

Keinginan memberangkatkan tim di luar pelatnas SEA Games 2017 disampaikan pelatih Tim Futsal, Andre Picessa dalam acara pertemuan tersebut.

"Prima memang hanya merekomendasikan Tim Futsal Putri untuk menjalani Pelatnas SEA Games 2017. Tetapi, kita juga telah menyiapkan Tim futsal putra untuk bisa diberangkatkan memperkuat Kontingen Indonesia dengan biaya sendiri," katanya. ***