MEDAN-Bencana kekeringan yang parah mengakibatkan jutaan warga Somalia dilanda kelaparan. Kondisi ini menggerakkan hati masyarakat untuk bergabung dalam gerakan kapal kemanusiaan yang dilakukan lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Saat ini, Kapal kemanusiaan jilid II yang mengangkut bantuan beras sebanyak 225 ton telah dilepas keberangkatannya ke Afrika langsung oleh Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dari Belawan International Container Terminal (BICT).

“Ini merupakan kegiatan yang sangat mulia, kegiatan membantu saudara kita yang sangat membutuhkan. Kita ketahui kalau Afrika merupakan negara yang mengalami musibah kekeringan dan ribuan orang setiap harinya mengalami kelaparan,” ujar Erry.

Turut Hadir Vice President ACT, Rini Mariani, GM BICT PT Pelindo I, Aris Zulkarnain, Direksi PT Kawasan Industri Medan (KIM), Ilmi Abdullah juga Ketua MUI Medan Prof HM Hatta.

Erry mengatakan, bantuan yang diberikan warga Sumut melalui gerakan ini telah menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki kepedulian terhadap kemanusian. “Afrika yang mengalami krisis pangan dan masyarakatnya kelaparan membuat perhatian bagi bangsa di dunia, dan kita bersyukur Sumut merupakan bagian dari itu. Makanya, hari ini kita melepas bantuan beras untuk saudara kita yang mengalami musibah,” kata Erry.

Dalam kesempatan itu, Erry juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan ACT, juga PT Pelindo I dan Samudera Indonesia yang telah mempersiapakan kapal berisi bantuan dari warga untuk diberangkatkan ke Afrika. “Kita sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan hal ini dapat menjadi cambuk bagi kita agar lebih berempati terhadap sesama terutama masyarakat yang berada di sekeliling kita,” terang Erry.

Lebih lanjut dalam kesempatan itu, Erry juga mengimbau terutama di bulan Ramadan ini tentunya masih banyak saudara kita yang membutuhkan perhatian. Oleh karena itulah, diharapkannya terutama bagi umat Islam agar dapat menyalurkan zakatnya. “Tentunya dengan zakat yang kita berikan, kita bisa berbagi dengan saudara-saudara kita yang membutuhkan,” imbau Erry.

Vice President ACT, Rini Mariani mengatakan, bantuan yang dilepas Gubsu tersebut merupakan Kapal Kemanusiaan jilid II. Sebelumnya, Kapal Kemanusian jilid I yang berisi bantuan lebih dari seribu ton beras sudah berlayar dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (29/4) dan tiba di Pelabuhan Mogadishu Somalia pada (5/6) lalu.

Diungkapkan Rini, pasca pengiriman bantuan Kapal Kemanusiaan jilid I, provinsi Sumut dan Aceh dalam waktu dua bulan dapat mengumpulkan bantuan untuk masyarakat Afrika sebanyak 225 ton beras. “Ini merupakan dua provinsi terbaik dalam penggalangan bantuan untuk Afrika,” kata Rini.

Menurut dia, keberangkatan kapal kemanusiaan di area Sumatera ada sembilan container beras. Di mana beras dari gudang masyarakat Aceh sebanyak 6 kontainer dan beras dari gudang Sumatera Utara ada 3 kontainer beras.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk keberangkatan Kapal Kemanusiaan jilid II ini dibagi dalam tiga kelompok berlayar yang diberangkatkan secara serentak. Namun, pelayaran dalam jumlah yang paling besar yakni sebanyak 225 ton beras merupakan pelayaran yang dilepas di Pelabuhan Belawan, sementara dua pelayaran lainnya dilepas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan pelabuhan Perak Surabaya.

“Kemanusiaan tidak pernah mengenal batas wilayah seperti bantuan yang kita kirim dari Indonesia untuk Afrika. Bantuan ini membuktikan kalau kita masih memiliki jiwa kemanusiaan yang luar biasa. Sebab bangsa yang besar bukanlah bangsa yang kaya raya, tapi bangsa yang siap membantu jika ada negara yang membutuhkan,” kata Rini.

GM BICT PT Pelindo I, Aris Zulkarnain mengatakan pihaknya sangat mendukung gerakan Kapal Kemanusiaan ini, bahkan diharapkannya gerakan ini bisa dilakukan secara berkesinambungan. “Kami dari BICT akan bersedia memfasilitasi pengiriman bantuan ini dan kami harapkan tahun depan bantuan ini bisa lebih besar lagi. Sebab kalau bukan kita yang peduli siapa lagi,” ujar Aris.