UNIVERSITAS Syiah Kuala (Unsyiah) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry memperingati malam Nuzulul Quran bersama di Masjid Jami' Kampus Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, Minggu (11/6/2017) malam. Peringatan Nuzulul Quran dirangkai dengan pelaksanaan tarawih yan diimami oleh Ustaz Hajarul Akbar Alhafiz SHI MA. Sementara ceramah agama yang bertema Alquran sebagai Solusi Kongkrit Umat Akhir Zaman Menuju Kebangkitan Islam disampaikan oleh Pimpinan Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) KH Syuhada Bachri LC.

Wakil Rektor III Unsyiah, Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC dalam sambutannya menyampaikan, setiap tahunnya Unsyiah menyelenggarakan beragam kegiatan dalam program Ramadhan di Kampus (RDK). Beragam kegiatan terhimpun dalam program RDK, antara lain tarhib dan pawai Ramadhan, daurah Alquran, buka puasa dan sahur bersama, peringatan nuzulul quran, ngabuburit, dan qiyamullail.

“Setiap harinya Unsyiah menyediakan 400 paket berbuka puasa dan 300 paket sahur untuk peserta daurah Alquran,” ujarnya.

Untuk itu, kata Dr Alfiansyah, Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Jami’ Kampus Unsyiah atau panitia RDK membutuhkan dana sekitar Rp225 juta untuk pelaksanaan rangkaian RDK bulan ini. Maka pihak BKM masih menerima sumbangan, khususnya untuk peserta tahfiz daurah Alquran. Apabila dana tersebut sudah terkumpul sesuai dengan kebutuhan, maka siapapun yang akan menyumbang tidak diterima lagi.

Bagi masyarakat yang berinfak dapat menyalurkannya melalui Bank Mandiri Syariah (BSM) dengan nomor rekening 7087046138 atas nama M Dekar. Panitia juga bersedia menjemput infak atau sedekah dengan menghubungi nomor Ketua BKM Prof Mustanir 081263107146 atau Ketua Panitia RDK Dr rer nat Ilham Maulana di nomor 081269026908.

“Pelaksanaan RDK bertujuan untuk menyemarakkan dan menghidupkan bulan Ramadhan dengan kegiatan ibadah,” katanya.

Menurutnya, tahun ini bukan hanya mahasiswa Unsyiah yang terlibat dalam program RDK, tapi juga ada mahasiswa UIN Ar-Raniry yang termasuk ke dalam panitia. Pendaftar program daurah Alquran tahun 2017 mencapai 800 orang, namun hanya 300 orang lebih yang diterima karena keterbatasan dari penyelenggara. Peserta tersebut bukan hanya dari Aceh, tapi juga datang dari luar Aceh untuk menghafal Alquran di masjid Unsyiah.

Sementara itu, KH Syuhada Bachri dalam ceramahnya mengungkapkan, Umat Islam hanya bisa bangkit apabila berpegang teguh dan mengamalkan isi kandungan Alquran. Selain itu, ada beberapa faktor yang menghambat kebangkitan umat Islam, antara lain umat Islam yang cinta dunia, musuh-musuh dengan sengaja menanamkan virus cinta dunia terhadap umat Islam, dan mereka juga menciptakan sumber-sumber kemungkaran dan kemaksiatan bagi umat Islam.

“Ironisnya sekarang kemungkaran dan kemaksiatan bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa, tapi bahkan sudah melanda kepada anak-anak,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, fenomena tersebut bukan muncul dengan sendirinya, tapi ini sengaja direkayasa untuk membendung kebangkitan umat Islam. Mereka yang ingin meredam kekuatan umat Islam juga berupaya menciptakan paham yang keliru dalam Islam dan membuat nabi palsu.

“Seharusnya, kita sebagai umat Islam harus introspeksi dan merenungkan kenapa di abad kebangkitan Islam muncul yang seperti itu,” tegasnya.

KH Syuhada melanjutkan, para orientalis telah mengkaji bahwa Islam akan bangkit di abad ke-14 hijriah atau di tahun 1400 hijriah. Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan untuk menghalau bangkitnya kekuatan Islam di dunia.

“Solusinya apa? Semua muslim harus kembali kepada Alquran dan sunnah dengan menjadikan keduanya sebagai petunjuk dan pedoman hidup,” ucapnya.

Ia menambahkan, jika kekuasaan dan kebangkitan Islam belum juga datang, maka ada kesalahan yang dilakukan oleh umat muslim. Jadi mesti ada komitmen dari umat Islam untuk mengamalkan kandungan Alquran secara sempurna agar kebangkitan Islam menjadi kenyataan.

Pada kesempatan itu juga berlangsung penyerahan penghargaan kepada peserta daurah tahfiz Alquran oleh WR III Unsyiah. Turut hadir pada kegiatan ini Wakil Rektor IV Dr Nazamuddin MA, Ketua LP2M Prof Dr Hasanuddin, Ketua LP3M Dr Ir Marwan, para dekan, dan ratusan jamaah lainnya.