MEDAN-Permintaan kue kering menjelang lebaran mulai mengalami peningkatan. Meski persentasenya belum signifikan, namun pelaku usaha mengaku mulai mendapatkan orderan.

Ika, pemilik usaha Ika Cookies mengatakan permintaan kue kering buatannya sudah mengalami peningkatan sekira 20% sepanjang bulan puasa ini.

"Dari sejumlah varian kue kering produksi rumahan ini, almond greentea dan nastar paling banyak diminati konsumen," kata Ika.

Ika mengaku, dalam menghadapi Lebaran dirinya menyiapkan banyak stok untuk menghadapi lonjakan permintaan. Karena sejauh ini, selain menerima orderan langsung dari konsumen, kue kering buatannya juga dipasarkan di toko retail dan pasar tradisional.

Untuk permintaan sudah banyak yang datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Pekan Baru dan Aceh. "Harganya ada kenaikan sedikit, berkisar lima persen. Ini pun karena imbas dari kenaikan harga bahan baku," ujarnya seraya menambahkan kue kering tersebut dipasarkan mulai Rp 35.000 hingga Rp 60.000 per kotak untuk ukuran kecil.

Pengakuan tidak berbeda juga diungkapkan Nurjannah. Saat ini, permintaan konsumen untuk kue kering buatannya mulai berdatangan. "Permintaan sudah ada, tapi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini agak sepi," akunya.

Begitupun, dia tetap optimis dari berkah Ramadhan tahun ini. "Kalau sejauh ini permintaan yang banyak itu untuk kue nastar. Nastar ini tetap yang paling legendaris,"ujarnya.

Untuk harga, Nurjannah mengaku, kue kering buatannya ini mengalami kenaikan antara 10%-15%. Kenaikan ini pun dipicu, melonjaknya harga bahan baku.

"Kita berharap harga bahan baku stabil. Karena sekarang ini kelesuan ekonomi juga kita rasakan, masyarakat yang pesan-pesan itu juga berkurang. Sekarang saja harga telur juga naik. Kalau tahun lalu, masih ada di bawah Rp 1.000 per butirnya, namun tahun ini rata-rata Rp 1.100 hingga Rp 1.200 per butir," keluhnya.

Untuk saat ini kata dia, permintaan kue kering banyak datang dari luar kota Medan, seperti Aek Kanopan, Pekanbaru dan Rantauprapat.