LANGKAT - Maraknya aksi pungutan liar (Pungli) terhadap para sopir dump truk angkutan material dan sebagainya di sepanjang jalan Desa Bandar Sakti, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat, hingga menuju Desa Padang Cermin, Kecamatan Selesai, membuat para sopir melakukan aksi mogok, Sabtu (10/6/2017) sore. Aksi mogok ratusan sopir dump truk tersebut, membuat jalan yang menuju Tanjung Keriahan, Kabupaten Langkat, atau sebaliknya menjadi macet total, bahkan sempat tidak bisa dilewati para pengguna sepeda motor sekalipun.

Akibat unjuk rasa tersebut, warga yang ingin melintas terpaksa putar arah karena tidak bisa melintas sama sekali.

Sambil terus berorasi, para pengunjuk rasa yang juga sebagian besar adalah istri para supir, terus berorasi sembari membentang spanduk dan meneriakkan kata kata "Hapuskan Pungli".

"Kami minta aparat yang berwenang untuk bisa menghapuskan Pungli yang setiap harinya selalu di kutip dari para supir. Jelas ini sangat memberatkan. Bayangkan saja, sekali pengutipan bisa sampai sepuluh ribu. Sementara cukup banyak titik titik pungli yang harus di bayar oleh para supir," ucap Karman, salah seorang supir yang juga di dampingi istrinya yang bernama Sri Maryati.

Tidak hanya itu, Para Supir Dump Truck serta para istri supir, mengancam tidak akan beroperasi jika pungutan liar tersebut masih terus berjalan.

"Daripada hasil keringat suami kami untuk membayar kutipan liar, mendingan tidak usah bekerja. Kamipun punya anak yang harus kami beri makan," sambung Sri Maryati.

Walau melakukan aksi unjuk rasa, namun para warga tersebut tetap terlihat tertib dan tidak melakukan pengrusakan.