MEDAN-Pada April 2017, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatatkan surplus perdagangan luar negeri (LN) sebesar US$ 406,14 juta. Namun nilai itu menurun sebesar US$ 77,32 juta atau 15,99% dibandingkan surplus pada Maret tahun yang sama sebesar US$ 483,46 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi menyebutkan, surplus neraca perdagangan LN Sumut di April itu diperoleh dari selisih antara nilai ekspor dan impor.

"Nilai ekspor Sumut di April sebesar US$ 775,835 juta, sedangkan impor sebesar US$ 369,69 juta," kata Syech Suhaimi kepada wartawan di Medan.

Suhaimi mengatakan, apabila neraca perdagangan LN Sumut April 2017 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, maka angkanya mengalami kenaikan sebesar 20,91%, yaitu dari US$ 335,90 juta pada April 2016 menjadi US$ 406,14 juta pada April 2017.

Dikatakannya, neraca perdagangan LN Sumut surplus dengan lima negara mitra utama selama April 2017 sebesar US$ 92,770 juta. Rinciannya adalah dengan Amerika Serikat (AS), senilai US$ 66,16 juta, India US$ 42,55 juta, Jepang US$ 49,24 juta, Pakistan US$ 33,68 juta, dan dengan Mesir senilai US$ 30,91 juta.
"Sedangkan defisit terjadi dengan Singapura senilai US$ 24,40 juta, Australia US$ 41,06 juta, Malaysia US$ 25,53 juta, Israel US$ 37,70 juta, dan dengan Kuwait senilai US$ 1,07 juta," sebut Suhaimi.

Sementara selama Januari-April 2017, Sumut mencatatkan surplus neraca perdagangan LN sebesar US$ 1,749 miliar, yaitu selisih dari nilai ekspor sebesar US$ 3,078 miliar dengan nilai impor yang hanya sebesar US$ 1,328 miliar.
Surplus selama Januari-April 2017 itu terjadi dengan AS senilai US$ 277,426 juta, India US$ 157,577 juta, Jepang US$ 146,4988 juta, Pakistan US$ 116,224 juta, dan dengan Mesir senilai US$ 114,956 juta.

"Sedangkan defisit terjadi dengan Kuwait senilai US$ 2,723 juta, Israel US$ 42,311 juta, Malaysia US$ 74,213 juta, Australia US$ 97,884 juta, dan dengan Singapura senilai US$ 145,340 juta," tukas Suhaimi.