MAHASISWA Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali menciptakan inovasi di bidang teknologi. Inovasi yang bernama Robot Pointer (RoPo) ini berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi tim pencari korban bencana. RoPo merupakan inovasi dari hasil penelitian hasil penelitian Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang terdiri dari lima mahasiswa Teknik Elektro Unsyah. Mereka adalah Bima Sakti, Syadza Sausan, Achmi Yuliani, Intan Permatasari, dan Hendrik Leo. Pembuatan RoPo dibimbing oleh Mohammad Syaryadhi. Pembuatan RoPo berawal dari keinginan untuk memudahkan penanganan masalah bencana gempa bumi yang sering melanda Indonesia.

Bima Sakti selaku ketua Tim Pembuatan RoPo mengatakan, pasca bencana, evakuasi korban yang masih hidup harus segera dilakukan untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan. Disebutkan, pembuatan RoPo ini dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Fakultas Teknik Unsyiah. Alat ini akan memudahkan tim SAR dalam melacak keberadaan korban bencana.

“Tim SAR yang berperan sebagai pengevakuasi korban bencana tidak perlu meninjau langsung ke lokasi bencana, karena tim SAR dapat menerjunkan RoPo ke lokasi bencana,” ujarnya.

Ia menjelaskan, nantinya RoPo akan mengirimkan informasi mengenai rute yang paling aman untuk dilalui tim SAR dan rincian lokasi korban. Hingga kini penggunaan RoPo masih dibatasi pada bencana alam gempa bumi. Hal ini disebabkan RoPo merupakan robot beroda yang belum mampu menjangkau lokasi bencana alam seperti banjir, longsor, dan lainnya.

“Namun setidaknya alat ini menjadi suatu terobosan baru dalam mitigasi bencana, karena mengingat Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat sering mengalami bencana,” sambungnya.

Menurut Bima Sakti, RoPo akan terus dikembangkan agar penggunaannya tidak terbatas pada saat kejadian bencana gempa bumi. Sementara ini RoPo akan bermanfaat untuk meminimalisir terjadinya penambahan korban bencana, baik korban bencana gempa bumi maupun korban dari tim SAR yang sedang mengevakuasi korban.