MEDAN-Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BODT) saat ini tengah menyusun master plan pengembangan Kawasan Danau Toba berkelas internasional.

Oleh karena itu mereka sangat membutuhkan masukan dari berbagai pihak untuk dimasukkan ke dalam master plan yang sedang mereka rancang.

"Jadi masukan dari forum-forum begini sangat kami butuhkan untuk master plan pengembangan kawasan Danau Toba," ujar Direktur Utama BODT, Arie Prasetyo saat menjadi pembicara dalam acara seminar nasional bertema Pemetaan Potensi Kawasan Agrowisata Danau Toba di Fakultas Pertanian USU.

Ia mengutarakan bahwa mereka dari BODT memiliki lahan yang akan mereka jadikan sebagai lokasi agrowisata di Kabupaten Humbahas tepatnya di Bakkara. Agrowisata ini dalam bentuk pembangunan Kebun Bunga.

"Kawasan otorita BODT itu ada 602 Ha di Sibisa, nanti disini dibangun resort, hotel, lapangan golf dan lainnya yang menjadi fasilitas penungjang pariwisata, kemudian ada 537 Ha di Humbahas. Di Humbahas nanti ada Kebun Bunga sebagai kawasan agrowisata andalan kami," ujarnya.

Terkhusus untuk taman bunga yang rencananya diberi nama dengan Kebun Bunga Danau Toba akan dibangun sebagai salah satu taman bunga terbesar di dunia.
Saat ini ujar Arie mereka tengah persiapan pembebasan lahan atas tanah-tanah tersebut dari Kementrian Lingkungan Hidup. Kemudian setelah lahan-lahan ini rampung dibebaskan maka pembangunan dari investor lokal dan investor luar akan dimulai.

"Investor dengan kita sudah menjalin kerjasama, memang belum ada perjanjian kontrak, karena menunggu pembebasan lahan yang sebentar lagi rampung," katanya.

Ia juga menjelaskan mereka saat ini masih pada prioritas meningkatkan akses menuju Danau Toba dengan mempercepat pembangunan infranstruktur menuju Danau Toba.

"Semua pada prinsipnya yang menunjang pariwisata penting, namun ada skala prioritas, salah satunya akses menuju Danau Toba," bebernya.