MEDAN-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi resmi membuka even Ramadhan Fair ke-14 di Taman Sri Deli–Masjid Raya Al Mashun Medan.

Hadir mantan Wali Kota Medan juga penggagas Ramadhan Fair sejak 2003 Abdillah, Tengku Hamdi Osman Delikhan Alhaj, anggota DPR RI Hasrul Azwar, Wagubsu Nurhajizah Marpaung, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution, pimpinan dan anggota DPRD Medan, Ketua MUI Kota Medan Prof HM Hatta, Ketua TP PKK Kota Medan Hj Rita Maharani, sejumlah ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan ribuan masyarakat.

Pembukaan Ramadhan Fair ke-14 usai shalat taraweh ini ditandai dengan pemukulan beduk dengan hiburan band D’Masiv. Dalam kesempatan itu, Gubsu Tengku Erry Nuradi mengajak masyarakat Kota Medan, terutama para tokoh masyarakat, pemuka agama, tokoh pemuda mendukung kebijakan dan langkah-langkah positif yang sudah dilakukan Pemko Medan.

‘’Kami mengapresiasi terselenggaranya Ramadhan Fair dalam rangka menumbuhkan rasa keberagamaan maupun kebersamaan umat. Kegiatan ini membuktikan bahwa Pemko Medan tidak hanya fokus pembangunan fisik semata, namun juga komit dalam pembangunan mental spiritual, sumber daya manusia yang berakhlakul karimah melalui kegiatan-kegiatan keagamaan," ujar Erry yang berdiri dipodium memberi sambutan bersama Wagubsu Nurhajizah Marpaung.

Dengan komitmen tersebut, Erry optimis slogan "Medan Rumah Kita" akan menjadi kota masa depan yang multikultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius.

Ramadhan Fair bernuansa islami lanjut Erry diharapkan dapat menjadi salah satu barometer Kota Medan sebagai kota yang masyarakatnya religius. Selain itu sebagai bukti bahwa Medan mempunyai peran penting dalam meningkatkan seni dan budaya. Termasuk juga harapan Kota Medan bisa dibersihkan dari bentuk-bentuk kemaksiatan termasuk narkoba.

Dibulan suci ini, Erry mengajak untuk meningkatkan syiar Islam dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk umat. Seperti halnya Ramadhan Fair yang dapat dimanfaatkan untuk berdakwah dan pengembangan masyarakat yang islami.

"Hal lain yang diharapkan bagaimana umat Islam dapat menjadi garda terdepan untuk mengawal bangsa yang berbhinneka agama dan etnik ini bisa terus hidup dalam masyarakat yang harmonis, rukun dan damai sebagaimana Islam itu sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin," tutur Erry.

Sebelumnya Wali Kota Medan Tengku Dzumi Eldin mengaku bangga selain di hadiri Gubsu dan Wagubsu, serta tokoh agama, hampir seluruh Fraksi DPRD Medan dan unsur FKPD hadir saat malam pembukaan tersebut. Dalam kesempatan itu Eldin menyampaikan bahwa keberagaman agama dan budaya menjadi kasanah yang paling menonjol di Kota Medan. Namun keberagaman tersebut tetap terjaga dalam sebuah kerukunan.

"Di Kota Medan mayoritas melindungi minoritas dan yang minoritas menghargai mayoritas. Sejak pertama kali digelar 2003 lalu, Ramadhan Fair pengunjungnya tidak hanya umat muslim tapi juga agama lain. Ini membuktikan keberagaman agama dijunjunginggi warga Medan," ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Ramli mengatakan bahwa Ramadhan Fair telah menjadi ciri khas atau icon Kota Medan. Hingga pergelarannya yang ke-14 Ramadhan Fair dinilai semakin baik khususnya dalam hal syiar islam. Hal ini menurut Iswanda Ramli membuktikan bahwa masyarakat Kota Medan madani dan relegius.

"Banyak keuntungan yang bisa diambil dari pergelaran Ramadhan Fair ini, selain dapat membangun silaturahmi dan menyebarkan syiar islam sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya dalam hal memasarkan produk-produk UMKM," ujarnya.