MEDAN - Pemerintah Kota Medan diminta lebih selektif memberikan paket pembelian sembako kepada masyarakat di Pasar Murah. Sebab dikhwatirkan, distribusi barang kebutuhan pokok yang ada justru kosong sebelum Idul Fitri tiba. "Ke depan memang perlu diseleksi atau disortir. Jangan pula masyarakat yang mampu berbelanja di Pasar Murah. Sementara yang kurang mampu justru tidak bisa mendapat," kata Anggota Komisi C DPRD Medan Salman Alfarisi, Senin (29/5).

Ada dua cara yang menurut Salman dapat mengawasi pendistribusian paket sembako Pasar Murah. Pertama, sebut dia, dengan mengecilkan subsidi sehingga yang mendapat jatah penjualan paket sembako semakin banyak. Selanjutnya harus menyeleksi masyarakat mana yang paling membutuhkan.

"Ini yang menurut saya dua alat pengawasnya. Pemko dalam konteks ini juga perlu membuat kebijakan. Artinya apakah ingin dari paket yang ada bisa dinikmati masyarakat banyak, atau paket dengan kuantitas seperti itu namun disortir masyarakat yang membeli," katanya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini menambahkan, pihaknya tetap mengawasi jalannya kegiatan Pasar Murah di 151 titik tahun ini. Bahkan dikatakan Salman, jika pelaksanaannya sukses, tidak ada salahnya alokasi APBD untuk Pasar Murah ditambah pada tahun depan.

"Ya, masyarakat sangat terbantu dengan adanya Pasar Murah ini. Makanya menurut saya ketika evaluasi dari kegiatan ini berjalan mulus, perlu kiranya anggarannya ditambah. Yang terpenting ketika stok pangan atau sembako aman, pemerintah hanya perlu menyeleksi masyarakat pembeli. Sehingga masyarakat tidak mampu benar-benar bisa memanfaatkan Pasar Murah, guna memenuhi kebutuhannya," pungkasnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Syarif Armansyah Lubis sebelumnya mengatakan, pihaknya mulai membatasi distribusi sembako di 151 titik Pasar Murah. "Mendekati bulan puasa ini, daya beli masyarakat memang sangat tinggi untuk berbelanja di Pasar Murah. Saat ini kami terpaksa membatasi stok barang yang ada, seperti gula, beras dan sirup," katanya.

Pihaknya sekarang ini hanya memberikan tiga goni ditiap titik Pasar Murah. Berbeda dari hari-hari pertama dibuka, pasokan gula satu ton untuk satu titik. Hal yang sama juga berlaku untuk beras. "Mengingat kebutuhan akan gula dan beras cukup tinggi, makanya sekarang kami batasi. Per goni itu beratnya 30 kilo. Jadi kalau dijumlahkan, per hari pasokannya (untuk gula) 90 kilo saja sekarang," katanya.

Ia menambahkan, penjatahan bahan pokok seperti gula dan beras di Pasar Murah ini guna menjaga stok atau kuota sampai Hari Raya Idul Fitri. "Jangan nanti sebelum berakhir Pasar Murah stok kita sudah habis. Selain beras dan gula, pembelian telur dan sirup juga laris manis di Pasar Murah. Ini mengingat harganya yang cukup terjangkau dan jauh dibawah harga pasaran," terangnya.

Diketahui, Pasar Murah sudah dibuka langsung Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pada 17 Mei 2017. Pasar ini akan buka selama satu bulan atau sampai 16 Juni 2017. Adapun bahan kebutuhan pokok yang dijual di Pasar Murah, seperti gula pasir Rp10.500; telur Rp1.085; beras IR 64 Rp8.100; tepung terigu Rp6.380; kacang tanah kupas Rp23.700; minyak Sania Rp12.000. Selain itu ada pula berbagai jenis sirup yang dijual di pasar tersebut.

Terpisah, Camat Amplas Zulfakhri Ahmadi mengakui ada pembatasan atau jatah dari pelaksana Pasar Murah terhadap sembako yang dijual. "Iya betul ada. Biasanya untuk gula itu per hari disediakan satu ton, kini hanya 3 goni saja. Dan setiap orang hanya boleh beli 2 kilo," katanya.

Menurutnya sepekan lebih Pasar Murah berjalan, sudah mendapat sambutan yang tinggi dari masyarakat terkhusus Kecamatan Medan Amplas. "Memang terpaksa di jatah dari panitia. Karena menjaga kebutuhan yang ada sampai Pasar Murah selesai pada waktunya," ucapnya.

Sebanyak tujuh titik Pasar Murah ada di Kecamatan Medan Amplas. Zulfakhri menyebutkan, selain gula, beras dan telur, pembatasan pembelian untuk sirup juga meningkat tajam. "Terutama sirup kurnia. Harganya kan sangat jauh dibawah harga pasaran. Sekarang ini pembeliannya dibatasi," pungkasnya.