BATUBARA - Tragis benar realita hidup seorang siswi Kelas II di salah satu sekolah di Asahan berinisial WI (16). Dia diamankan bersama barang bukti 1 bungkus ganja kering siap pakai, 1 paket sabu dalam plastik transparan bekas sabu dan 1 buah alat isap (bong). Kepada petugas tersangka mengaku nekat menjual sabu untuk mencari tambahan uang jajan dan membeli kosmetik.

Informasi diperoleh, penangkapan terhadap WI yang merupakan warga Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai dilakukan tim gabungan dari Dinas Sosial, anggota DPRD, Satpol PP, Kemenag, Polisi Militer, BNN Asahan yang melakukan Razia Penyakit Masyarakat (Pekat) di seputaran Jalinsum dan hotel di Batubara.

Tim yang dibagi dua seluruhnya bertitik kumpul dari Kantor Kemenag Batubara. Tim A dipimpin KTU Kemenag H Ahmad Syofyan MA. Tim ini melakukan razia dari Lima Puluh menuju Tebingtinggi, sedangkan tim B yang dipimpin Kadis Sosial Batubara Drs H Bahrumsyah MM bergerak dari Lima Puluh menuju arah Kisaran.

Ketika tim B melakukan pemeriksaan di lokasi Kedai Tuak di Desa Perjuangan, tim berhasil menangkap lelaki berinisial BG (28) yang dites urinenya positif menggunakan Narkoba.

Di tempat yang sama, polisi juga mengamankan WI yang merupakan siswi SMK di Asahan. Keduanya diamankan dan dibawa ke kantor Kemenag Batubara di Lima Puluh.

Kepada petugas WI mengaku dirinya menjual barang haram itu untuk keperluan sehari-hari. Selain itu hasil penjualan sabu juga digunakan untuk menambah uang jajan dan membeli kosmetik.

Sementara itu tim A berhasil mengamankan pasangan mesum Har (24) dan TM (20) warga Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras. Keduanya tertangkap sedang berduaan dalam kamar Hotel M di Desa Si Pare-Pare Kecamatan Air Putih.

Ketua Komisi C DPRD Batubara Ir Kristian Manurung yang ikut dalam razia mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi penertiban penyakit masyarakat ini. Dia juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkesinambungan.

“Maunya razia semacam ini dilakukan secara rutin dan berkordinasi sebaik mungkin sehingga berhasil menekan angka kejahatan,” ucap Kristian.