MEDAN-Ratusan pedagang yang akan berjualan di event Ramadhan Fair mulai mengundi nomor stan yang dilaksanakan di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Jalan Gatot Subroto Medan.

Disinyalir, stan yang telah dibagi kemudian dijual kembali ke pedagang lainnya. Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Medan mengakui, penjualan stan-stan di Ramadhan Fair menjadi kendala bertahun-tahun.

"Memang penjualan selalu terjadi setiap pelaksanaan Ramadhan Fair. Masalah itu terus berlangsung setiap tahun tapi sulit diantisipasi," ujar Kabid Kebudayaan Disbud Kota Medan Fahmi Harahap dan Plt Kepala Dinas Kebudayaan Edliyati.

Dia menjelaskan, penjualan itu dilakukan pihak pemenang undian setelah dilakukan undian oleh Dinas Perhubungan (Dishub) sebelum event tahunan itu berlangsung.

"Sebelum kegiatan, kami melakukan pengundian stan-stan secara terbuka. Saat itulah didapati para pemenang atau yang berhak mendapati stan di Ramadhan Fair untuk berdagang," terangnya.

Tetapi, sambung Fahmi, tak bisa dimungkiri ternyata di lapangan ada beberapa pemenang undian yang menjualnya kepada pihak lain. "Meski sudah dijual, nama yang tertera di stan itu tetap atas identitas si pemenang. Sebab, saat pendaftaran kami mewajibkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK)," bebernya.

Disinggung upaya yang dilakukan, dirinya mengatakan bahwa salah satu bentuknya adalah pengundian. Tetapi soal penjualan stan tersebut, pihaknya tidak bisa memberikan sanksi. "Bagaimana kita mendapati orang-orang yang menjual stan tersebut," kata dia.

Dikatakan, mereka menyiapkan 135 stan untuk kuliner dan 75 dikhususkan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dari jumlah tersebut, 30% diperuntukkan bagi masyarakat enam kelurahan yang berdekatan dengan lokasi, 30% kuliner atau UMKM binaan dan 40% lagi masyarakat umum.

Masyarakat enam kelurahan ini, kata dia, menyambut baik pelaksanaan Ramadhan Fair. Buktinya masyarakat yang mendaftar melebihi kuota.

"Kami memberikan 100 formulir yang bisa difotokopi ke setiap kelurahan, dan kembali kepada Disbud lebih dari 600. Ini menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat yang ingin berdagang di Ramadhan Fair," ujarnya.

Dijelaskan, menurut rencana Ramadhan Fair akan dibuka pada Selasa malam (30/5). Namun pada Sabtu (27/5), pedagang sudah bisa berjualan. "Dijadwalkan grup band D'Massiv akan menghibur pada pembukaan kegiatan," pungkasnya.

Sekadar diketahui, pelaksanaan event Ramadhan Fair terkesan terganggu dengan adanya dugaan kejanggalan pemenang tender pelaksanaan kegiatan itu.

Dua event organizer (EO) yakni PT Mulki Abadi Mandiri (MAM) dan PT JA Production Indonesia menduga, pemenang tender pelaksana Ramadhan Fair sudah ditentukan sebelumnya, yakni PT GG.