MEDAN-Sebuah kenyataan yang kurang menguntungkan terlihat saat Indonesian Business Centre (IBC), kumpulan pebisnis asal Indonesia di Singapura datang membawa sejumlah calon investor ke Medan.

Betapa tidak, keseriusan calon investor kurang mendapat tanggapan dari dunia usaha lokal.

Padahal menurut ketua IBC Setyadi Ongkowijaya, pihaknya sengaja membawa sejumlah pengusaha ternama dari Singapura ke Medan. "Kita hanya meminta komitmen yang kuat dari pebisnis local sehingga investasi bisa mengalir kian banyak ke sini," tuturnya kepada Medan Bisnis.

Usaha Setyadi tadi tidak terlepas dari dukungan pemerintah Singapura melayu Konsulat Jenderalnya di Medan. menurut Konjen Singapura Mark Low, pertemuan bisnis yang digelar hari itu tidak terlepas dari wujud semangat 50 tahun kerja sama Indonesia Singapura sejak 1967 - 2017.

"Ini adalah suatu kebanggaan, tahun 2017 adalah tahun yang spesial untuk Singapura dan Indonesia. Tahun 2017 merupakan peringatan ke-50 hubungan diplomatik antara kedua negara. Singapura dan Indonesia," tuturnya dalam sambutan forum bisnis ke dua IBC di Medan.

"Hubungan ekonomi adalah kunci pengendalian antara hubungan Indonesia dan Singapura. Kami berada diantara peringkat teratas untuk mitra perdagangan dan investasi dan kami ingin melihat kelanjuntan ini di masa yang akandatang," harapnya.

Mark bahkan mengatakan pada tahun 2016, Singapore Business Federation (SBF) survey 1,100 perusahaan di Singapura tentang tujuan favorit untuk berinvestasi. Hampir setengah dari perusahaan tersebut memilih Indonesia sebagai pilihan utama.

Dia menambahkan, sejak tahun 2001, Singapura telah berada di peringkat lima besar investor di Indonesia. Pada tahun 2016, Singapura adalah investor asing terbesar di Indonesia senilai S$ 13 miliar realisasi investasi.

"Seperti yang telah diketahui, investasi Singapura sejauh ini telah berpusat pada area tertentu, seperti Pulau Jawa dan KEPRI. Tetapi, pada tahun belakangan ini, perusahaan-perusahaan kami mulai mencari peluang di lokasi baru, termasuk di Sumatra Utara. hal itu diwujudkan dengan datangnya Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Mr S Iswaran ke Medan 26 April 2017 lalu, bersama sejumlah delegasi bisnis," jelas Mark.

Menanggapi kenyataan yang terjadi pada forum bisnis tersebut, Ketua Kadin Medan Rudi Zulham Hasibuan cukup merasa sungkan, secara langsung dia melihat keseriusan calon investor yang datang, tapi sangat sedikit pebisnis Sumut yang hadir. Begitu pun dia yakin akan ada kerjasama yang terbangun setelah acara tersebut.

"Beberapa perjanjian sebetulnya sudah ada, bahkan ada pula rencana kunjungan lapangan yang disepakat. Artinya kita juga tidak diam dan tidak aktif. Tapi dibelakang semua kunjungan ini sebetulnya sudah terbangun bisnis yang harmonis antar dunia usaha Sumut dan Singapura, termasuk investasi. Makanya kita tetap berharap pada kesempatan ini juga aka nada tambahan investasi yang masuk," pungkasnya.

Untungnya, pada perayaan 17 tahun IBC yang digelar di Medan malam hari setelah bisnis forum digelar, Walikota Medan T Dzulmi Eldin dengan semangat mengajak dunia usaha Singapura untuk mengelaborasi bisnis yang memungkinkan bagi mereka di Sumut, terutama Medan.

"Kita sangat menanti investasi dari Singapura untuk turut serta dalam pembangunan Medan," ujarnya dengan nada serius.