MEDAN-Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) memastikan harga bahan pokok seperti gula, minyak goreng, telur, daging, beras dan lainnya tidak akan naik menjelang Ramadhan dan Idulfitri 1438 Hijriah. Bukan hanya memastikan sejumlah harga tersebut tidak naik, melainkan Pemprovsu juga memastikan stok barang tersedia.

"Kalau melihat stok dan ketersediannya, Insya Allah tidak akan ada kenaikan. Untuk itu kita terus bekerja sama dengan tim satgas untuk melakukan pemantauan kenapa nantinya harga di pasaran bisa mengalami kenaikan. Jika ternyata masih ada harga di luar yang ditetapkan pemerintah, maka laporkan saja ke Satgas," ujar Imran.

Ia menyebutkan, saat ini stok beras di Sumut aman. Begitu juga dengan harga beras di pasar, ia memastikan masih stabil. Untuk harga beras medium per kilogramnya Rp11.000. Sedangkan untuk beras premium berkisar Rp13.000 per kilogram. "Kita juga baru gelontorkan beras untuk masyarakat pra sejahtera agar mereka tidak kesulitan saat Ramadhan dan Idulfitri," ucapnya.

Sementara untuk harga daging yang ditetapkan pemerintah yakni Rp80.000 per kilogram. Daging ini merupakan daging beku impor kerbau India. "Ini yang harga kita tetapkan. Kalau ada daging beku harganya di atas yang kita tetapkan, maka laporkan saja ke satgas," ucapnya.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat cerdas melihat daging segar. Apalagi menurutnya, daging beku itu juga higeinis. Artinya kumannya sudah banyak yang mati. "Kalau di luar negeri daging beku ini yang laku. Hanya saja sekarang kita masih dalam proses memahami daging beku itu," ucapnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut, M Misbah menyebutkan, untuk harga gula dipastikan sampai ke konsumen Rp12.500/kg. Begitu juga dengan harga minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp11.000 per kemasan.

"Jadi ini harga yang kita tetapkan. Pak Menteri sudah memanggil seluruh produsen pabrik gula. Buat kesepakatan supaya harga gula di tingkat konsumen semua sama menjadi Rp12.500/kg. Begitu juga dengan harga minyak goreng. Pak Menteri sudah bekerja sama dnegan seluruh pabrik minyak goreng agar harga minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000," katanya.

Ia juga menyebutkan, berdasarkan hasil monitoring ketersedian hingga awal Mei 2017, stok beras di Sumut aman. Begitu juga dengan ketersedian jagung. Sampai Mei 2017 ketersedian jagung Sumut 381.986 ton. Sedangkan kebutuhan jagung 7.334 ton. Untuk kedelai, ketersedian 4.384 ton. Kebutuhan kedelai 36.715 ton. Hal ini karena kedelai Sumut masih banyak dikirim dari Jawa.

Untuk ubi kayu, ketersedian 420.413 ton. Sedangkan kebutuhan 16.218 ton. Bawang merah, ketersedian sampai Mei 2017 3.194 ton. Sedangkan kebutuhan 14.309 ton. Dengan kebutuhan kumulatif hingga Mei sebesar 14.309 ton, maka terdapat defisit bawang merah sebesar (10.539) ton. Selama defisit, bawang merah di Sumut dipenuhi oleh pasokan dari Pulau Jawa.

"Begitu juga dengan daging sapi. Untuk memenuhi bulan puasa diperkirakan cukup aman. Sementara untuk telur kebutuhan per hari 461,48 ton. Sementara kebutuhan telur masih dapat dipenuhi dari produksi bahkan ada yang dijual ke luar provinsi, seperti Aceh, Riau dan Sumbar. Karena produksi telur kita sebesar 9.700.000 butir/hari atau berkisar lebih kurang 646,67 ton," sebutnya.