FAKULTAS Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan sejumlah kiat dalam menyimpan daging dengan benar kepada masyarakat guna mengantisipasi meningkatnya kebutuhan daging menjelang hari raya Idul Fitri 2017. "Meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok, seperti daging sangat memberatkan masyarakat. Karena itu, perlu diupayakan kiat-kiat penting dalam menyimpan daging secara benar," kata Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknolog Daging Fakultas Peternakan UGM, Dr Jamhari dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Jamhari, menjelang hari besar keagamaan, masyarakat biasanya mendapatkan daging yang cukup melimpah, baik saat menjelang Idul Fitri maupun Idul Adha.

Untuk itu, ujar dia, kiat menyimpan daging secara benar perlu dilakukan agar nutrisi di dalam daging tidak hilang dan tetap terjaga kesegarannya.

Ia menyebutkan, sejumlah kiat itu antara lain adalah agar masyarakat harus mengenali daging dengan baik. Secara umum, daging yang sehat berwarna merah segar, tidak berlendir, dan memiliki bau khas daging.

Kalau daging berwarna gelap, bisa disebabkan ternak kurang diistirahatkan sebelum dipotong. Proses istirahat diperlukan karena akan memengaruhi warna dan keempukan daging," jelas Jamhari.

Kedua, lanjutnya, menyimpan daging dalam plastik "food grade", atau sebelum dimasukkan ke kulkas, disarankan daging dipotong-potong sesuai takaran konsumsi sehingga ketika akan diolah tidak perlu dikeluarkan semua.

Selain itu, ia juga menyatakan tidak dianjurkan untuk memasukkan kembali ke dalam kulkas daging beku yang sudah dikeluarkan hingga encer. "Dalam kondisi seperti ini mikrobia semakin banyak dan akan mempercepat proses pembusukan," katanya.

Ketiga, masukkan dan keluarkan daging secara bertahap. Setelah hewan dipotong, akan terjadi kontraksi atau "rigor mortis" pada daging sehingga sebaiknya, kontraksi ini ditunggu hingga selesai kemudian daging dimasukkan ke dalam kulkas.

Daging dimasukkan ke dalam kulkas secara bertahap, yaitu diletakkan di kulkas bagian "refrigerator" terlebih dahulu selama 24 jam. Kemudian, pindahkan daging ke dalam "freezer" guna menghindari potensi daging alot.

Selanjutnya, lanjut dia, ketika mengeluarkan daging dari kulkas, juga disarankan untuk dilakukan secara bertahap. Pertama, pindahkan daging dari "freezer" ke bagian "refrigerator" kulkas dan biarkan sampai mencair. Setelah itu, keluarkan daging dari bagian "refrigerator" dan daging dapat dimasak.

Keempat, pisahkan daging dan jeroan, karena jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging, sehingga disarankan untuk menyimpan di "freezer" yang berbeda.

Kelima, simpan daging dengan suhu yang tepat, karena daging yang disimpan di kulkas bagian "refrigerator" dapat bertahan 3-4 hari. Di dalam "freezer" pada temperatur di bawah atau minus 180 derajat celcius, daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien.

"Dengan memerhatikan himbauan kami di atas tentang kiat-kiat menyimpan daging secara benar, diharapkan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Khususnya memasuki bulan suci ramadhan yang sebentar lagi sama-sama kita jelang," tutur Jamhari.