MEDAN - Kasus penghinaan Nabi Muhammad SAW yang diduga dilakukan oleh salah satu mahasiswa Unimed lewat akun facebook atas nama Bangun Prima Ekapersada ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh mahasiswa di universitas manapun. Menurut Humas Universitas Negeri Medan (Unimed), Surif, mahasiswa itu seharusnya bersikap dan menjaga perilakunya. Tak hanya itu, mahasiswa juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan sosial yang ada di masyarakat.

"Mahasiswa itu belajar tidak hanya sekadar mencerdaskan diri dari sisi kognitifnya saja, akan tetapi karakter diri juga harus terbentuk menjadi ilmuwan yang berkarakter," kata Surif ketika ditanya, Rabu (18/5/2017).

Juru bicara Unimed ini juga menjelaskan agar kasus serupa tidak terulang kembali, pimpinan Unimed dan para Dekan Fakultas telah melakukan sosialisasi dan kegiatan dalam hal pembentukan karakter diri mahasiswa, dan kasus ini menjadi pelajaran berarti ke depannya.

"Langkah-langkah untuk mengantisipasi agar tidak terulang bagi para mahasiswa Unimed sudah kita lakukan. Dan peristiwa ini ke depannya akan menjadi pelajaran bersama bagi kita semua," tandasnya.

Sebelumnya, selain melaporkan mahasiswanya, Unimed juga memecat seorang mahasiswanya yang telah dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Batak lewat akun facebook atas nama Bangun Prima Ekapersada.

Dan kasus ini pun sudah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku. Setelah sebelumnya diamankan dari tempat kosanya di kawasan Jalan William Iskandar/Pancing, Medan Tembung, Selasa (16/5/2017) sekira pukul 02.00 WIB.

Berdasarkan informasi, Selasa (16/5/2017) siang, melalui akun facebooknya, pria berusia 18 tahun itu melakukan chat dengan seseorang dan menyebut "B***ng Inamma Mahammad saw" lalu di sambungnya dengan kalimat "Piram piram tenam...dok salnai makhealai ho tu si ahok i...datu paringgit ma alom san pusuk parlilitan bo**t..sohudega..ho rojan".