SIANTAR-Dicabuli hingga hamil 3 bulan, Santri boru Haloho (22) dipaksa menggugurkan kandungan oleh pacarnya Candra Haloho (22), mahasiswa Methodist Medan tercatat tinggal di Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Simalungun.

Setelah kandungannya keguguran karena dicekoki obat-obatan, cewek asal Kecamatan Purba, Simalungun ini, malah ditinggalkan begitu saja. Alhasil Santri ditemani ibunya pergi melaporkan aib yang menimpahnya ke Polres Siantar.

Salah seorang keluarganya B.Girsang yang ikut mendampingi Santri melapor ke Polres Siantar menerangkan, Santri sudah 3 tahun menjalain hubungan pacaran dengan Chandra sejak sama-sama masih dibangku sekolah.

Aib memalukan itu baru diketahui karena Santri sering mereka dengar ribut mulut dengan Chandra bila ngobrol lewat telepon. "Rupanya Santri minta pertanggung jawaban karena hamil 3 bulan akibat perbuatan Chandra,"katanya.

Semula Chandra pernah datang menemui Santri dirumahnya.Janji bertanggung jawab dan akan dipertemukan dengan orang tuanya, Chandra membawa Santri pergi dari rumah.

Rupanya Chandra bukan membawa kerumah orang tuanya, melainkan Candra membawa Santri kerumah abangnya yang tinggal di Jalan Medan dekat jembatan Sigagak.

Disana Santri yang tak pulang selama 2 minggu malah disekap di dalam kamar, lalu Santri dipaksa dicekoki obat-obatan untuk menggugurkan kandungannya.

Terakhir Santri dijinkan Chandra pulang kerumah.Naasnya awal bulan April 2017 kemarin, kandungan Santri keguguran lantaran ulah Chandra yang terlalu banyak mencekoki obat-obatan.

Setelah kandungannya keguguran, Santri dengan keluarganya pergi menjumpai Chandra untuk meminta pertanggung jawaban. Tapi apa lacur Chandra tetap saja tak bertanggung jawab.

"Kamu sudah melaporkan Chandra ke Polres Simalungun.Tapi laporan tak diterima dan disarankan mengadu ke Polres Siantar makanya datang kesini.Nggak bertanggung jawab dia makanya kami melapor," sambungnya.

Kepala SPKT I Polres Siantar Ipda Zulkarnain saat dikonfirmasi, korban Santri benar datang hendak melaporkan pacarnya Chandra.Namun usia Santri sudah dewasa sehingga laporannya belum diterima, ditambah lagi kejadian Santri dicabuli diluar wilayah hukum Polres Siantar.

"Kita menyarankan permasalahan supaya diselesaikan keluarga.Lagian korbannya Santri bukan anak dibawa umur lagi karena sudah dewasa," tegasnya.