MEDAN - Wakil Ketua DPRD Sibolga Jamil Jeb Tumori gagal berangkat umroh ke tanah suci karena biro Perjalanan Jannatul Firdaus diduga melakukan penipuan karena ketidakjelasan keberangkatan ke tanah suci. Bersama calon jamaah umroh lainnya, Jamil mendatangi kantor biro umroh di Jalan Datuk Kabu, Percut Seituan untuk mempertanyakan kejelasan keberangkatan mereka. Akan tetapi, pemilik sekaligus Direktur Jannatul Firdaus, Aina Kalisah tidak berada di tempat.

Jamil yang juga Ketua DPD Golkar Sibolga ini mengatakan, seyogianya ia bersama 45 jamaah lainnya yang berasal dari Sibolga, dan beberapa daerah lain dijanjikan oleh Aina untuk berangkat ke tanah suci pada 3 Mei lalu.

"Kita berangkat dari Sibolga pada 2 Mei dan menginap di hotel di Kualanamu," kata Jamil kepada GoSumut, Jumat (12/5/2017).

Jamil menyebutkan, dari Sibolga, ada 20 calon jamaah umroh yang datang ke Medan karena dijanjikan berangkat setelah melunasi ongkos umroh sebesar Rp 20.500.000.

"Waktu tanggal 3 itu mereka beralasan visanya belum selesai lalu kita dijanjikan berangkat tanggal 10 Mei," sebutnya.

Ingin memastikan, menjelang keberangkatan 10 Mei, Jamil mengecek ke maskapai.
"Ternyata ticket booking atas nama kami tidak ada," kesalnya.

Karena merasa ditipu, Jamil kemudian mencoba menghubungi Aina, selaku direktur namun tak berhasil. Jamil hanya bisa berkomunikasi dengan Eki, wakil direktur, merupakan anak Aina yang masih berusia 25 tahun. Tidak puas, Jamil bersama calon jamaah lainnya pun mendatangi kantor biro namun sang direktur tak berhasil ditemui. Hanya karyawannya saja yang ada.

"Rencananya kita mau ngelaporlah ke Polrestabes Medan," tegasnya.

Kasus dugaan penipuan oleh biro perjalanan ke tanah suci ini sendiri sering terjadi di Medan. Jamil menilai, Kemenag harus bertanggungjawab terhadap aktivitas biro perjalanan sehingga masyarakat tahu mana biro yang jelas dan mana yang odong-odong. Dan Kemenag bisa menutup biro yang nakal.

"Kepada anggota DPRD Sumut kita minta untuk memanggil seluruh travel umroh agar ini tidak terus berulang," tegasnya.

Seorang perempuan karyawan Jannatul Firdaus mengatakan, selama dua tahun terakhir, semua perjalanan umroh yang dikelola oleh biro mereka tidak ada bermasalah. Ia pun mengaku heran kali ini bermasalah.

"Kalau masalah kendalanya enggak tahu," kata perempuan berjilbab merah yang menolak namanya ditulis.

Ia mengatakan, semestinya mereka akan memberangkatkan 20 orang jamaah pada Jumat sekira pukul 22.25. Namun ia mengaku tidak tahu kenapa keberangkatannya tertunda.

Ia juga mengaku sudah tidak tahu keberadaan Aina yang selaku direktur biro.
"Terakhir komunikasi Jumat lalu," tandasnya.