BANGKINANG - Kasus penipuan dengan modus penggandaan uang mirip cerita Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang dilakukan BI alias CC warga Cianjur Jawa Barat dengan rekannya AS alias Ar di Desa Beringin Lestari, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar yang berhasil diungkap Polsek Tapung Hilir makin menarik untuk disimak.

Pelaku yang berhasil menggondol uang korban Nurhayatun alias Atun (54 tahun) sebesar Rp 152 juta mengakui uang itu banyak digunakan untuk foya-foya bahkan digunakan beberapa kali untuk bermain perempuan di beberapa hotel di Kota Pekanbaru dan Batam.

BI alias CC yang berpenampilan agamis saat melakukan ritual penggandaan uang dengan memakai peci putih, baju dan kain sarung putih mengaku banyak menghabiskan uangnya dengan perempuan di Kota Pekanbaru di sebuah hotel 'S'. Meski mengaku telah punya istri di Palembang, namun pria berjenggot berusia 43 tahun juga menikmati hasil uang penipuannya di Kota Batam sebelum ia pulang ke Jawa.

''Saya gunakan untuk nginap di sana bayar perempuan,'' ujar CC kepada wartawan saat ekspos di hadapan wartawan, Kapolres Kampar AKBP Edy Rusmadi Priadinata, Kapolsek Tapung Hilir AKP Rengga Puspo Saputra dan perwira lainnya di Teras Mapolres Kampar, Selasa (9/5/2017).

Lain CC lain pula dengan tersangka kedua AS alias AR. Pria 46 tahun ini mengaku tidak menggunakan uangnya untuk main perempuan tetapi ia lebih banyak gunakan untuk berfoya-foya seperti membeli pakaian.

"Pertama saya jalan-jalan ke Belilas, ada semacam orang tua saya tinggal di ladang. Saya kasih dia untuk membeli beras dan pakaian. Cuma tidak saya pakai untuk perempuan," beber AR yang juga tercatat sebagai warga Desa Gerbang Sari, Kecamatan Tapung Hilir.

CC yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat mengaku baru sekali ini melakukan penipuan penggandaan uang. Ia datang ke Riau pertama kali menjual barang-barang antik dan harta karun.

Ia juga mengaku awal pertemuannya dengan AS alias AR bisbis bambu petuk. CC mampir di Desa Beringin Lestari. Tak lama setelah itu ia dapat ide untuk melakukan penipuan ini. Ide penipuan karena dulu CC pernah membaca buku panduan bermain sulap dan belajar dari you tube. "Sebelum ke sini (Riau red) saya belajar dari buku dan you tube," beber CC yang juga memelihara jenggotnya itu.

Mengenai tiga kotak kayu yang digunakan untuk menggandakan yang itu dibikin oleh korban sendiri atas anjuran pelaku. Kemudian besi kuningan yang menyerupai batangan emas yang digunakan untuk menipu korban ia beli di sebuah toko di Jawa Barat. ***