SIANTAR-Sebanyak 19 anggota DPRD Pematangsiantar mengajukan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Eliakim Simanjuntak sebagai Ketua DPRD. Mosi tidak percaya dipicu kekisruhan pascaperkelahian pimpinan dewan di Sidang Paripurna Alat Kelengkapan Dewan (AKD) beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua DPRD Siantar Mangatas Silalahi yang ditemui bersama belasan anggota dewan lainnya, termasuk Wakil Ketua DPRD Timbul Lingga (Fraksi PDI-Perjuangan) mengatakan, selama ini Eliakim Simanjuntak sering bertindak sendiri dan tak pernah berkoordinasi dengan dua Wakil Ketua DPRD lainnya. Dikatakan Mangatas, Eliakim kerap menganggap DPRD sebagai milik pribadi. 

Kata Mangatas, Eliakim berani mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri dan KASN mengatasnamakan lembaga DPRD, namun tak berkoordinasi dengan dua pimpinan lainnya.

Sikap Eliakim dinilai sesuka hati dan arogan hingga membuat anggota DPRD lainnya tak terima, dan berpuncak di paripurna, dimana Eliakim sesuka hati main ketuk palu untuk menskors sidang.

"19 anggota DPRD tak mau ikuti rapat kalau dipimpin Eliakim. Kami sepakat setop dan tak boleh lagi Eliakim suka-suka. Selama ini ada pembiaran, dia kira DPRD ini punya dia. Selama ini kami sudah cukup bersabar," ucap Mangatas Silalahi yang diamini Timbul Lingga. 

Dikatakan Mangatas, selama dipimpin Eliakim, ketua DPRD disebut sering mengeluarkan surat kebijakan tanpa musyawarah dewan, memakai stempel dewan untuk kebijakan sepihak. Selama ini, kebijakan tersebut dilakukan tanpa persetujuan dua Wakil Ketua DPRD untuk turut membubuhkan tanda tangan.

"Saya sudah berapa kali ingatkan ketua agar tidak semena-mena dengan lembaga ini. Sering ketua keluarkan surat ditanda tangani sendiri, berpikir sendiri pakai stempel sendiri tanpa koordinasi dengan kami berdua (Wakil Ketua DPRD)," beber Mangatas.

Wakil Ketua DPRD Siantar Timbul Lingga menegaskan, kalau dirinya satu sikap dengan 18 anggota dewan lainnya. Dirinya sepakat meminta pimpinan Demokrat mengganti Eliakim. 

"Kita anggota DPRD berserta dua pimpinan yang berjumlah 19 orang telah sepakat meminta partai Demokrat agar mengganti Eliakim, kerena kita juga ke depan tidak mau lagi menghadiri undangan rapat-rapat yang dibuat Eliakim," kata Timbul. 

Hingga berita ini ditulis, Eliakim belum dapat dkonfirmasi. SMS yang dikirim juga belum dijawab.