PADANGSIDIMPUAN-Pemerintah Kota Padangsidimpuan kembali menerima laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mencatat sedikitnya 12 Kasus DBD dari Januari-April 2017 setelah sebelumnya merenggut nyawa Fadhillah Ritonga, warga Losung Batu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan belum lama ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota P.Sidimpuan, Letnan Dalimunte melalui Kabid P2P, Balyan Siregar,mengatakan, dari Januari-April pihaknya sudah menerima informasi sedikitnya ada 13 kasus DBD saat ini.

"Kita sangat minim mendapat laporan dari Desa/Kelurahan maupun pelayanan kesehatan ditingkat bawah bahwa ada ditemukan dugaan kasus DBD, " kata Balyan Siregar kepada wartawan.

Dikatakan, kasus DBD ini cenderung meningkat diduga akibat dampak banjir bandang yang terjadi pertengahan bulan lalu. Walaupun fogging dilakukan namun tidak tertutup kemungkinan masih banyam yang belum terbasmi jentik-jentik nyamuk berbahaya tersebut.

"Keterbatasan dana untuk pogging membuat kita tidak bisa memperluas cakupan pelaksanaan fogging. Namun pada wilayah dampak banjir umumnya sudah di fogging," ujar Balyan.

Dia berharap kepada pemerintah terbawah dan puskesmas untuk pro aktif dalam melakukan pencegahan dan bila ada ditemukan kasus DBD agar dilaporkan segera ke Dinas Kesehatan.

Kasus kematian Fadhillah Ritonga anak dari Dr. Pahmi Ritonga yang merupakan Kadis Kesehatan Tapsel ini dikatakan bahwa sebelumnya Dinkes Kota Padangsidimpuan melakukan koordinasi dengan rumah sakit swasta tempat korban dirawat, guna memastikan penyebab kematiannya. Ternyata, pihak rumah sakit swasta membenarkan bahwa, penyebab kematian Fadhillah akibat terjangkit DBD.

Dia mengatakan, pihak rumah sakit dinilai terlambat untuk memberikan informasi peristiwa itu, "Fadhillah Ritonga dan Doli Ritonga sempat menjalani perawatan di rumah sakit, namun mereka terlambat memberitaunya," tandasnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut pihaknya sudah melakukan fogging disejumlah wilayah yang teridentifikasi jentik nyamuk tersebut.

Dinkes Kota Padangsidimpuan melakukan fogging di sekolah Fadhilla Ritonga, Losung Batu, tepatnya di lokasi rumah korban, selanjutnya, Komplek DPR, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan.

Dia berharap kepada seluruh masyarakat di Kota Padangsidimpuan, agar menjaga kesehatan lingkungan, karena tindakan fogging tidak bisa membasmi jentik nyamuk, karena fogging hanya bersifat sementara.

"Jangan harapkan fogging, karena tidak bisa mencegah secara berkesinambungan," tambah Balyan.