LABUHANBATU - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terkesan abai dengan rusaknya jalan provinsi Medan-Rantauprapat di Labuhanbatu. Bahkan, rusaknya jalan tersebut diperkirakan sekitar 60 % rusak dengan variasi yang berbeda seperti berlubang kecil, sedang hingga besar.

Amatan GoSumut, Rabu (26/4/2017), titik kerusakan terparah jalan provinsi ini berada di Aek Tapa, Kota Rantauprapat, Desa Senah, Kecamatan Bilah Hilir, Bomban Bidang, Kecamatan Pangkatan, dan Ajamu, Kecamatan Panai Hulu. Bahkan, kerusakan jalan ini terjadi akibat drainase di sekitar jalan tidak lagi berfungsi, air meluber ke jalan dan akhirnya jalan menjadi rusak.

"Hampir semua akses jalan Medan menuju Rantauprapat dan Rantauprapat menuju Ajamu, rusak parah," sebut Junet, warga setempat.

Yang berbahaya, kata Junet, ketika hujan turun dan menggenangi badan jalan. Air hujan menutupi lubang-lubang yang cukup menganga dan akan sangat membahayakan para pengendara kenderaan roda dua maupun roda empat.

Kondisi ini pun membuat warga protes. Kesal dengan kondisi jalan yang tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah, akhirnya masyarakat menanam pohon pisang tepatnya di tengah jalan pusat kota Rantauprapat sebagai bentuk protes warga.

Tak hanya sebagai aksi protes saja, penanaman pohon pisang tepatnya di Lingkungan Aek Tapa, Kota Rantauprapat, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, ini dilakukan agar pengendara terhindar dari kecelakaan. Pasalnya, bukan tidak sedikit pengendara yang sudah menjadi korban akibat jalan yang menganga.